PDB AS Tumbuh pada Tingkat Tahunan 4,9% di Kuartal Ketiga Dibandingkan Prakiraan 4,2%

Bagikan:
  • PDB AS tumbuh di tingkat tahunan 4,9% di kuartal ketiga.
  • Dolar AS melemah setelah rilis laporan ekonomi AS.

Produk Domestik Bruto (PDB) riil AS tumbuh pada tingkat tahunan 4,9% pada kuartal ketiga, menurut estimasi pertama Biro Analisis Ekonomi AS pada hari Kamis. Angka ini menyusul pertumbuhan 2,1% yang tercatat pada kuartal kedua dan melampaui ekspektasi pasar 4,2%.

“Peningkatan dalam PDB riil mencerminkan peningkatan belanja konsumen, investasi inventaris swasta, ekspor, belanja pemerintah negara bagian dan lokal, belanja pemerintah federal, dan investasi tetap perumahan yang sebagian diimbangi oleh penurunan investasi tetap non-perumahan. Impor yang tidak termasuk dalam perhitungan PDB mengalami peningkatan,” jelas Biro Analisis Ekonomi dalam siaran persnya.

Indeks harga pembelian domestik bruto naik 3,0%. Indeks Harga Belanja Konsumsi Pribadi/Personal Consumption Expenditures (PCE) naik 2,9%, dibandingkan dengan kenaikan 2,5% pada kuartal sebelumnya. Tidak termasuk harga pangan dan energi, Indeks Harga PCE naik 2,4%, di bawah 3,7% pada kuartal kedua.

Pada hari Jumat, Indeks Harga Belanja Konsumsi Pribadi/Personal Consumption Expenditures (PCE) Inti bulanan, yang merupakan pengukur inflasi yang disukai Federal Reserve, akan dirilis. Ini merupakan indikator yang lebih akurat dibandingkan dengan indikator yang disertakan dalam laporan PDB, karena indikator ini memberikan data bulanan yang spesifik, bukan rata-rata.

Reaksi Pasar

Dolar AS mengalami pelemahan secara luas setelah rilis data PDB dan laporan Klaim Pengangguran dan Pesanan Barang Tahan Lama. Meskipun Indeks Dolar AS masih menguat hari ini, diperdagangkan di sekitar 106,65, indeks ini telah mundur dari tertinggi sebelumnya.

–––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––

Bagian di bawah ini diterbitkan sebagai pratinjau PDB AS kuartal ketiga pada pukul 07:00 GMT (14:00 WIB).

  • Produk Domestik Bruto Amerika Serikat diprakirakan tumbuh pada tingkat tahunan 4,2% di kuartal ketiga.
  • Dolar AS berada dalam fase korektif bearish menjelang rilis data tersebut.
  • Setelah data dirilis oleh Biro Analisis Ekonomi AS, sentimen pasar akan menentukan arah USD.

Laporan Produk Domestik Bruto (PDB) untuk kuartal ketiga, yang akan dirilis oleh Biro Analisis Ekonomi pada tanggal 26 Oktober, diprakirakan menunjukkan ekspansi ekonomi AS pada tingkat tahunan 4,2% setelah ekspansi 2,1% yang tercatat dalam laporan PDB kuartal kedua.

Dolar AS (USD) telah melemah terhadap mata uang utama lainnya setelah mencapai puncak baru tahun pada awal Oktober di tengah spekulasi bahwa Federal Reserve (The Fed) akan menahan diri dari menaikkan suku bunga lebih jauh. Para pembuat kebijakan, termasuk Ketua The Fed Jerome Powell, telah menyatakan bahwa imbal hasil obligasi pemerintah yang tinggi cukup memperketat kondisi moneter sehingga mencegah mereka mengambil tindakan. Lebih jauh lagi, Powell mencatat bahwa resesi tidak lagi menjadi skenario dasar bagi bank sentral ketika ia mengumumkan keputusan kebijakan moneter bulan September. Namun, pasar keuangan masih mengkhawatirkan kemajuan ekonomi, dan perang baru-baru ini antara Israel dan kelompok Palestina Hamas telah menghidupkan kembali kekhawatiran terhadap pertumbuhan global.

Prakiraan Produk Domestik Bruto AS: Data-Data Apa Saja yang Bisa Memberi Tahu Kita

Kalender ekonomi AS pada hari Kamis menyoroti rilis data PDB pendahuluan untuk kuartal ketiga, yang dijadwalkan pada pukul 12:30 GMT (19:30 WIB). Estimasi pertama diprakirakan menunjukkan bahwa perekonomian terbesar di dunia tumbuh 4,2% dalam tiga bulan hingga September, lebih dari dua kali lipat angka kuartal sebelumnya.

Jika data di atas terwujud, pasar keuangan mungkin akan merasa lebih optimis. Dolar AS mungkin menguat, namun kenaikannya mungkin dibatasi oleh sentimen risk-on, sehingga meningkatkan permintaan aset-aset dengan imbal hasil tinggi.

Namun, seberapa positifkah pertumbuhan substansial? Para investor harus mempertimbangkan faktor Federal Reserve (The Fed) sebelum terburu-buru berdagang di seputar berita tersebut.

Ketua The Fed Jerome Powell mengatakan bank sentral memerlukan pertumbuhan di bawah tren agar inflasi dapat kembali ke target 2%. Sejauh ini, perekonomian Amerika masih tangguh dan pasar tenaga kerja nyaris tidak melemah. Oleh karena itu, pertumbuhan substansial bertentangan dengan upaya mengendalikan inflasi. Ada peluang besar bahwa angkanya akan lebih baik dari prakiraan, mengingat pertumbuhan lapangan kerja terus berlanjut dan peningkatan belanja konsumen. Pasar keuangan pada awalnya akan menyambut baik berita ini, namun dalam jangka panjang, momentum pertumbuhan perlu diperlambat untuk menyeimbangkan perekonomian.

“Perekonomian AS terus menunjukkan ketahanan yang luar biasa selama musim panas dengan pertumbuhan lapangan kerja yang sangat kuat dan belanja konsumen yang tidak terduga yang kemungkinan mendorong pertumbuhan PDB riil di atas 5% pada basis tahunan pada (kuartal ketiga),” Gregory Daco, kepala ekonom di EY-Parthenon, menurut catatan para analis tersebut.

Kapan PDB Dirilis, dan Bagaimana Pengaruhnya Terhadap EUR/USD?

Laporan PDB AS akan dirilis pada pukul 12:30 GMT (19:30 WIB) pada hari Kamis. Menjelang data tersebut, Dolar AS berada dalam koreksi korektif setelah mencapai kondisi overbought yang ekstrim, khususnya terhadap Euro.

EUR/USD terus merosot sepanjang kuartal ini, mencapai puncaknya untuk tahun ini di 1,1275 pada bulan Juli, kemudian pergerakan ke bawah mencapai titik terendah 2023 di 1,0447 pada awal Oktober. Pasar keuangan menjadi optimis karena peluang kenaikan suku bunga The Fed menurun setelah pengumuman bulan September. Selain itu, beberapa pejabat The Fed mencatat bahwa melonjaknya imbal hasil obligasi pemerintah memperketat kondisi moneter dan selanjutnya membantu mereka untuk tetap bertahan.

Namun, penurunan Dolar AS telah terkendali. Hal ini sebagian disebabkan oleh buruknya kinerja negara-negara besar lainnya dan, akhir-akhir ini, karena konflik Timur Tengah yang tidak terduga antara Hamas dan Israel.

Kembali ke angka PDB, angka yang optimis kemungkinan akan meningkatkan optimisme pasar, membatasi potensi bullish jangka pendek USD. Di sisi lain, angka yang jauh lebih buruk dari prakiraan dapat memicu kekhawatiran yang menguntungkan USD.

Valeria Bednarik, Kepala Analis di FXStreet, mencatat soal EUR/USD: “Meskipun baru-baru ini mencapai titik terendah dan menyusul pemulihan 250 pip, EUR/USD mempertahankan bias bearish jangka panjang. Kemunduran tajam minggu ini dari dekat 1,0700 mengisyaratkan masih tingginya minat jual. Namun, penurunan tambahan dibatasi oleh ketidakpastian atas kinerja ekonomi masa depan di kedua pesisir Atlantik.”

Dia menambahkan: “1,0520 memberikan support jangka pendek, dengan penembusan 1,0490 diperlukan untuk penurunan yang lebih curam, dengan uji terendah tahun sudah terlihat. Penembusan di bawah level tersebut akan membuat pembeli takut dan membuka kemungkinan penurunan menuju zona harga 1,0320/40. Fokusnya adalah pada potensi pergerakan ke 1,0700 jika pasangan mata uang ini memperoleh daya tarik ke atas seiring dengan berita tersebut. Resistance relevan berikutnya dan target bullish potensial muncul di wilayah 1,0770."

Bagikan: Pasokan berita