Prakiraan Harga Emas: XAU/USD Melayang di Atas $2.010 di Tengah Pelemahan Dolar AS
- Harga Emas melanjutkan kenaikannya karena investor berhati-hati menjelang data AS yang tidak menentu.
- Penurunan laba industri Tiongkok sebesar 7,8% dapat meredam sentimen positif yang muncul dari stimulus PBoC.
- Para pejabat The Fed menyebutkan memantau dengan cermat data yang masuk sebelum mengambil keputusan kebijakan.
Harga Emas mempertahankan posisinya di atas $2.010 per troy ounce selama sesi Eropa pada hari Senin. Pelemahan Dolar AS (USD), yang dipicu oleh meningkatnya spekulasi bahwa Federal Reserve (The Fed) telah menyelesaikan kenaikan suku bunganya, terbukti menguntungkan logam kuning. Harga Emas mendapat keuntungan dari tren ini, seiring dengan adanya indikasi perlambatan ekonomi global.
Harga Emas mungkin akan mengalami penguatan tambahan, didorong oleh sentimen positif yang berasal dari berita bahwa People's Bank of China (PBoC) telah mengeluarkan pemberitahuan untuk meningkatkan dukungan keuangan untuk perusahaan-perusahaan swasta.
Namun, data Year-to-Date (YTD) keuntungan industri Tiongkok, yang menunjukkan penurunan 7,8% dibandingkan dengan penurunan sebelumnya 9,0%, mungkin memiliki efek meredam sentimen positif yang awalnya muncul dari stimulus tambahan People's Bank of China (PBoC).
Indeks Dolar AS (DXY) melanjutkan penurunan meskipun imbal hasil obligasi Pemerintah AS membaik. Meskipun ada spekulasi mengenai kemungkinan pelonggaran, para pejabat Federal Reserve (The Fed) menekankan perlunya pengetatan lebih lanjut. Sikap mereka mengindikasikan komitmen untuk memantau secara ketat data yang masuk sebelum mengambil keputusan.
Para pelaku pasar tampaknya bersikap hati-hati sebelum serangkaian data ekonomi utama dari Amerika Serikat (AS), termasuk Produk Domestik Bruto (PDB) yang disetahunkan untuk kuartal ketiga, dan Indeks Harga Belanja Konsumsi Pribadi/Personal Consumption Expenditures (PCE) Inti, yang merupakan indikator inflasi utama. Data ini mungkin memberikan gambaran komprehensif mengenai kinerja perekonomian negara dan tren harga, tidak termasuk komponen pangan dan energi yang volatil.