Indonesia: BI Tidak Ubah Suku Bunga Bulan ini – UOB
Ekonom Enrico Tanuwidjaja dan Ekonom Junior Agus Santoso di UOB Group mengomentari keputusan suku bunga Bank Indonesia (BI) terbaru.
Poin-Poin Penting
Bank Indonesia (BI) mempertahankan suku bunga acuannya (7-Day Reverse Repo) tidak berubah di 6,00% setelah pertemuan MPC November, sejalan dengan konsensus pasar namun tidak sesuai dengan prakiraan UOB, yang kami prakirakan kenaikan 25bp.
BI menyiratkan pada sesi tanya jawab Dewan bahwa alasan utama kenaikan suku bunga bulan lalu (dan tidak ditindaklanjuti...) adalah karena adanya risiko kenaikan sasaran inflasi tahun depan. Menurut BI, faktor tersebut telah hilang dan menjadi alasan utama keputusan untuk mempertahankan suku bunga saat ini. Dengan kata lain, seiring dengan stabilnya nilai tukar rupiah dalam beberapa sesi terakhir, BI berpandangan bahwa risiko-risiko positif dari inflasi impor telah menurun.
Berdasarkan MPC BI hari ini, kami harus menyesuaikan kembali prakiraan BI rate kami. Retorika hari ini tampaknya meyakinkan bahwa tidak ada lagi kenaikan suku bunga dalam waktu dekat (yaitu tidak ada lagi kenaikan suku bunga tahun ini di bulan Desember) namun semantik ketergantungan pada data masih tetap ada. Namun, dengan mempertimbangkan ketidakpastian dalam perkembangan pasar global, arah suku bunga The Fed AS dan lamanya kebijakan "lebih tinggi untuk jangka waktu yang lebih lama" serta ketidakpastian lainnya di seputar pertumbuhan ekonomi Tiongkok dan ketegangan geopolitik serta harga pangan dan energi global, kami merevisi prakiraan kami dan memprakirakan 1 kenaikan suku bunga sebesar 25bp lagi di kuartal pertama 2024 menjadi 6,25%. Kemungkinan besar level tersebut akan menjadi terminal rate untuk siklus kenaikan suku bunga saat ini.