Minyak Menggandakan Penurunan di Jam-Jam Perdaganagn AS dan Tenggelam 2%
- Minyak WTI diperdagangkan dekat $71 dan tampaknya akan turun lebih rendah karena pasokan AS memasuki pasar ekspor.
- Harga Minyak tampaknya akan semakin merosot karena negara-negara OPEC+ enggan melanjutkan pengurangan produksi saat ini.
- Dolar AS melemah setelah ADP meleset dari estimasi.
Harga Minyak terlihat bearish karena pasar menilai harga minyak mentah yang dilepaskan AS ke pasar. Temuan terbaru menunjukkan bahwa ekspor AS mendekati 6 juta barel per hari, menurut data pelacak kapal baru-baru ini. Surplus tersebut menutupi sedikit pengurangan pasokan yang telah dilakukan OPEC+ baru-baru ini dan dengan demikian masih menciptakan ketidakseimbangan karena lebih banyak pasokan daripada permintaan.
Sementara itu, Dolar AS (USD) mematahkan kenaikan beruntunnya. Indeks DXY Dolar AS mendekati 104,00 dan bisa melonjak lebih tinggi selama seminggu. Meskipun imbal hasil AS turun, penurunannya tidak begitu cepat dibandingkan mata uang negara-negara lain, sehingga menguntungkan Dolar AS dibandingkan sebagian besar mata uang lainnya. Euro, Yuan Tiongkok, dan mata uang Eropa Tengah merupakan mata uang yang mengalami penurunan terbesar.
Minyak Mentah (WTI) diperdagangkan di $70,89 per barel dan Minyak Brent diperdagangkan di $75,78 per barel pada saat penulisan.
Berita dan Penggerak Pasar Minyak: OPEC+ Tidak Tau Apa-Apa
- Ekspor minyak mentah AS bisa mencapai sekitar 5,7 juta barel per hari, menurut perusahaan pelacak kapal Kpler dan Vortexa. Data Energy Information Administration (EIA) pada hari Rabu dapat mengkonfirmasi temuan ini.
- Arab Saudi telah memangkas harga minyak mentah yang ditujukan untuk pasar Asia, menurut survei Bloomberg.
- Semalam, angka mingguan dari American Petroleum Institute (API) mengungkapkan peningkatan 0,594 juta barel dibandingkan penurunan 0,817 juta barel pada minggu sebelumnya.
- Pada hari Rabu, Energy Information Administration (EIA) akan merilis perubahan mingguan stok minyak mentah AS. Ekspektasinya adalah turun 2,267 juta dibandingkan dengan kenaikan 1,609 juta pada minggu lalu.
Analisa Teknikal Minyak: Pasar Dibanjiri oleh Pasokan
Harga Minyak sedang merosot, menembus di bawah terendah November. Meskipun OPEC+ menghadapi surplus pasokan, surplus ini semakin besar karena AS menjadi produsen minyak yang besar. Dengan membuang 6 juta barel per hari ke pasar global, kelebihan surplus tersebut dapat bertahan selama berbulan-bulan sebelum OPEC+ akhirnya dapat mengubah kebijakannya guna menyesuaikan produksi guna melikuidasi surplus tersebut. Dalam konteks ini, penurunan harga minyak akan lebih besar hingga keputusan OPEC+ atau katalis lain untuk menghilangkan surplus tersebut.
Untuk sisi atas, $80,00 adalah resistance yang harus diwaspadai. Jika minyak mentah mampu melonjak di atasnya lagi, amati $84,00 (garis ungu) sebagai level berikutnya untuk melihat tekanan jual atau aksi profit-taking. Jika harga minyak dapat konsolidasi di atas level tersebut, puncak dari penurunan ini di dekat $93,00 dapat kembali berperan.
Untuk sisi bawah, titik lemah di dekat $74,00 runtuh dengan terendah baru untuk bulan November. Level ini bertindak sebagai garis pertahanan terakhir sebelum memasuki $70,00 dan di bawahnya. Hati-hati dengan $67,00, yang sejajar dengan triple bottom dari bulan Juni, sebagai level support berikutnya.
Minyak Mentah WTI AS: Grafik Harian