AUD/USD Bergulat untuk Bergembira atas Optimisme IMP Tiongkok di Dekat 0,6700
- AUD/USD tetap tertekan selama tiga hari berturut-turut di tengah data perdagangan Australia yang beragam, angka IMP Tiongkok yang optimis.
- Neraca Perdagangan Australia membaik namun Impor dan Ekspor turun di bulan Februari, IMP Jasa Caixin Tiongkok menguat untuk bulan Maret.
- Masalah resesi bergabung dengan kekhawatiran geopolitik untuk membebani pasangan AUD ini.
- Data AS yang lebih lemah dan imbal hasil memungkinkan para pembeli pasangan AUD/USD untuk tetap optimis.
AUD/USD melakukan pemulihan di dekat level terendah dalam perdagangan harian setelah data Tiongkok memungkinkan para penjual untuk beristirahat pada Kamis pagi. Meski begitu, angka perdagangan Australia yang suram dan sentimen risk-off membebani pasangan AUD tersebut akhir-akhir ini.
Meskipun demikian, IMP Jasa Caixin Tiongkok naik ke 57,8 dibandingkan 54,0 yang diharapkan 55,0 sebelumnya. Dengan demikian, data Tiongkok naik ke level tertinggi sejak November 2020.
Sebelumnya pada hari itu, Neraca Perdagangan utama Australia meningkat menjadi 13.870 juta versus 11.100 yang diharapkan dan 11.688 juta sebelumnya. Namun, Ekspor dan Impor keduanya turun ke -3,0% dan -9,0% dibandingkan dengan 1,0% dan 5,0% sebelumnya.
Selain itu, yang juga menantang kenaikan AUD/USD adalah Financial Stability Review (FSR) Reserve Bank of Australia (RBA) yang menyebutkan adanya tekanan di sektor konstruksi domestik dan pinjaman komersial.
Selain data yang sebagian besar suram di dalam negeri, serta dari pelanggan terbesar Tiongkok, pasangan AUD/USD menanggung beban dari sentimen risk-off pasar dan bias dovish RBA.
Meskipun demikian, pelemahan berturut-turut dalam angka ketenagakerjaan AS meningkatkan kekhawatiran terhadap resesi di negara dengan perekonomian terbesar di dunia ini dan risiko penularan yang terkait dengan hal yang sama. Di sisi lain, Gubernur RBA Philip Lowe mencoba menenangkan para hawkish, menyusul jeda kenaikan suku bunga RBA setelah 10 kali kenaikan. Para pengambil kebijakan mengesampingkan penurunan suku bunga sementara juga mengatakan, "Keseimbangan risiko condong ke arah kenaikan suku bunga lebih lanjut."
Di tengah-tengah permainan ini, Kontrak Berjangka S&P 500 turun untuk hari ketiga berturut-turut meskipun imbal hasil obligasi Treasury AS tetap lesu di sekitar level terendah beberapa hari.
Setelah menyaksikan reaksi awal terhadap data tingkat kedua dari Australia dan Tiongkok, para pdagang pasangan AUD/USD dapat mengandalkan sejumlah katalis risiko untuk arah dalam perdagang harian. Yang juga penting untuk diperhatikan adalah data klaim pengangguran mingguan AS menjelang rilis data Nonfarm Payrolls (NFP) yang sangat penting pada hari Jumat.
Singkatnya, sentimen yang buruk bergabung dengan bias dovish RBA membebani harga AUD/USD, namun pelemahan Dolar AS yang luas menantang para penjual pasangan AUD ini.
Analisis Teknis
Konvergensi garis support naik berusia satu bulan dan DMA 21 menyoroti 0,6680 sebagai support kunci jangka pendek utama bagi para pedagang pasangan AUD/USD untuk diperhatikan sebelum menyambut penurunan.