WTI Diperdagangkan di Sekitar $71,40 Setelah Pangkas Kenaikan Intraday
- WTI menguat didukung data ekonomi AS yang solid yang dirilis pada hari Jumat.
- AS telah memulai pembelian hingga tiga juta barel minyak mentah untuk SPR.
- Pertumbuhan output di negara-negara non-OPEC bisa melebihi pasokan pada tahun 2024.
West Texas Intermediate (WTI) memangkas kenaikan intraday, kesulitan untuk melanjutkan kenaikan untuk sesi ketiga berturut-turut. Harga minyak WTI diperdagangkan lebih rendah di sekitar $71,40 per barel selama sesi Eropa pada hari Senin.
Harga minyak mentah mengalami kenaikan setelah rilis data minggu lalu, yang menunjukkan tingkat ketahanan tertentu dalam perekonomian Amerika Serikat (AS). Data ketenagakerjaan yang kuat pada hari Jumat memainkan peran penting, menggambarkan pasar tenaga kerja sebagai salah satu dari sedikit aspek positif di negara konsumen bahan bakar terbesar di dunia.
Penurunan harga minyak WTI baru-baru ini telah mendorong permintaan dari AS, yang telah memulai pembelian hingga tiga juta barel minyak mentah untuk Cadangan Minyak Strategis/Strategic Petroleum Reserve (SPR), dengan pengiriman dijadwalkan pada Maret 2024. Langkah ini dilakukan setelah SPR mencapai terendah dalam hampir 40 tahun selama setahun terakhir.
Meskipun Organization of the Petroleum Exporting Countries dan sekuti-sekutunya (OPEC+) berkomitmen untuk mengurangi produksi sebesar 2,2 juta barel per hari (bph) pada kuartal pertama 2024, para investor tetap skeptis bahwa ini akan menyebabkan penurunan pasokan yang signifikan. Antisipasi pertumbuhan output di negara-negara non-OPEC menimbulkan kekhawatiran terhadap kelebihan pasokan di tahun mendatang.
Selain itu, kekhawatiran terhadap deflasi di Tiongkok, negara importir minyak utama, serta Indeks Harga Konsumen (IHK) dan Indeks Harga Produsen (IHP) yang tidak sesuai ekspektasi, menambah tekanan pada harga minyak mentah. Data terbaru mengungkapkan bahwa impor minyak Tiongkok turun ke terendah empat bulan di November, mencerminkan tingginya stok dan lemahnya permintaan bahan bakar.
Para pedagang minyak WTI mengambil sikap hati-hati dalam mengantisipasi keputusan suku bunga Federal Reserve (The Fed) mendatang. Ekspektasi konsensusnya adalah The Fed akan mempertahankan suku bunga stabil di 5,5% dalam pernyataan kebijakan moneternya yang akan datang pada hari Rabu. Selain itu, pasar juga berfokus pada data Stok Minyak Mentah Mingguan API untuk pekan yang berakhir pada 8 Desember, yang akan diamati dengan cermat pada hari Selasa untuk mengetahui potensi dampaknya terhadap pasar.