NZD/USD Diperdagangkan Lebih Tinggi untuk Hari Kedua di Sekitar 0,6150, Fokus pada Data IHK AS
- NZD/USD mendapatkan momentum saat inflasi AS diprakirakan mereda.
- Dolar AS menghadapi tantangan karena imbal hasil obligasi AS yang suram.
- Para investor memprakirakan tidak ada perubahan suku bunga oleh Federal Reserve.
NZD/USD menguat untuk hari perdagangan kedua berturut-turut, dalam penawaran beli di sekitar 0,6150 selama jam-jam Asia pada hari Selasa. Dolar AS (USD) berubah negatif karena lemahnya imbal hasil obligasi Pemerintah AS menjelang Indeks Harga Konsumen (IHK) AS yang dijadwalkan akan dirilis di sesi Amerika Utara. Data Indeks Harga Konsumen (IHK) tahunan AS diprakirakan turun, dengan IHK Inti AS diprakirakan tetap konsisten.
Indeks Dolar AS (DXY) diperdagangkan lebih rendah di dekat 103,90 pada saat penulisan. Imbal hasil kupon obligasi AS bertenor 2-tahun dan 10-tahun lebih rendah masing-masing 4,68% dan 4,19%. Namun, data tenaga kerja yang kuat dari minggu sebelumnya mendukung Greenback karena kondisi perekonomian Amerika Serikat (AS) yang kuat memicu diskusi mengenai berapa lama Federal Reserve (The Fed) akan mempertahankan suku bunga yang lebih tinggi.
Namun, The Fed diprakirakan tidak akan menyesuaikan suku bunga kebijakannya pada pertemuan bulan Desember namun pasar menilai ekspektasi penurunan suku bunga sebesar 25 basis poin (bp) pada awal bulan Maret tahun depan, yang memberikan dukungan untuk menopang pasangan NZD/USD.
Di sisi lain, agenda perekonomian Kiwi adalah data Produk Domestik Bruto (PDB) kuartal ketiga yang akan dirilis oleh Statistik Selandia Baru pada hari Kamis. Proyeksi mengindikasikan pertumbuhan 0,2%, turun dari ekspansi 0,9% pada kuartal sebelumnya. Pertumbuhan tahunan diprakirakan turun secara substansial ke 0,5% dari pertumbuhan sebelumnya 1,8%. Selain itu, Indeks Kinerja Manufaktur (IKM) Bisnis Selandia Baru akan dirilis oleh Business NZ pada hari Jumat.