NZD/USD Bergulat untuk Melampaui Level Utama 0,6350 Setelah Level Tertinggi Lima Bulan
- NZD/USD dapat meninjau kembali level tertinggi lima bulan di 0,6369 karena Dolar Selandia Baru didukung oleh sentimen risk-on.
- Sentimen pasar condong ke arah sikap dovish The Fed setelah imbal hasil obligasi AS yang lebih rendah.
- RBNZ dapat mempertahankan sikap hawkish karena membaiknya data Kepercayaan Konsumen dan Kepercayaan Bisnis untuk bulan November.
NZD/USD melayang di sekitar 0,6350 selama jam perdagangan Eropa hari Jumat, bergulat mendekati level tertinggi lima bulan di 0,6369 yang tercatat pada hari Kamis. Sentimen pasar yang berlaku, condong ke arah ekspektasi Federal Reserve (The Fed) akan memangkas suku bunga pada kuartal pertama 2024, memberikan tekanan pada imbal hasil AS. Indeks Dolar AS (DXY) diperdagangkan lebih rendah di sekitar 101,20, karena imbal hasil obligasi pemerintah AS bertenor 2 tahun dan 10 tahun telah turun menjadi 4,26% dan 3,83% pada saat berita ini ditulis.
Pelaku pasar mengharapkan bahwa Reserve Bank of New Zealand (RBNZ) akan mempertahankan sikap hawkish dengan menahan diri dari pelonggaran kebijakan pada pertemuan mendatang. Sentimen ini semakin didukung oleh rilis data yang positif, termasuk peningkatan angka Kepercayaan Konsumen dan Kepercayaan Bisnis untuk bulan November. Kombinasi dari faktor-faktor ini berkontribusi pada prospek positif untuk NZD, yang mencerminkan kepercayaan pada sikap hawkish RBNZ terhadap arah kebijakan.
Pendekatan Gubernur RBNZ Adrian Orr yang cermat dan pengakuan akan tantangan yang akan datang, terutama dalam menangani inflasi yang tinggi, menyoroti kompleksitas dalam menavigasi lanskap ekonomi. Selain itu, analis ANZ mengharapkan kebangkitan global dalam selera risiko, dikombinasikan dengan selisih suku bunga yang menguntungkan dari NZD, berkontribusi pada momentum kenaikan sepanjang tahun 2024.
Dengan tidak adanya data berdampak tinggi dalam agenda Selandia Baru untuk pekan depan, para pedagang mengalihkan fokus mereka ke IMP Manufaktur Caixin Tiongkok untuk bulan Desember pada hari Selasa. Kemitraan perdagangan yang erat antara Tiongkok dan Selandia Baru menambah arti penting indikator ekonomi ini. Sementara itu, di Amerika Serikat, perhatian tertuju pada rilis Indeks Manajer Pembelian (IMP) Chicago untuk bulan Desember yang dijadwalkan pada hari Jumat.