GBP/USD Menguat di Tengah Ekspektasi BoE akan Pertahankan Kebijakan Restriktif, Diperdagangkan di Dekat 1,2740
- GBP/USD bergerak ke arah naik karena BoE diharapkan akan mempertahankan sikap kebijakan ketat saat ini.
- Para ekonom dalam jajak pendapat Reuters mengantisipasi BoE akan mempertahankan suku bunga di 5,25% pada pertemuan Februari.
- Situasi geopolitik yang memanas meningkatkan sentimen penghindaran risiko dan meningkatkan permintaan terhadap Dolar AS.
GBP/USD bergerak naik untuk 2 sesi berturut-turut di hari Selasa, beringsut lebih tinggi mendekati 1,2740 selama jam perdagangan Asia. Bank of England (BoE) diharapkan akan mempertahankan sikap kebijakan restriktif saat ini dalam pertemuan mendatang. Sentimen ini didukung oleh jajak pendapat Reuters dimana para ekonom mengantisipasi Bank of England untuk mempertahankan suku bunga tidak berubah di 5,25% selama pertemuan Februari. Ekspektasi status quo dalam kebijakan moneter berkontribusi pada kinerja positif Pound Sterling (GBP), yang pada gilirannya, mendukung pasangan GBP/USD.
Data Penjualan Ritel yang lesu untuk bulan Desember dari Inggris pada hari Jumat kemungkinan berkontribusi pada tekanan turun pada Poundsterling (GBP). Penurunan substansial dalam Penjualan Ritel Inggris menandakan tantangan ekonomi yang mendalam, ditambah dengan tekanan harga yang meningkat. Perekonomian Inggris yang suram menimbulkan kekhawatiran tentang potensi resesi teknis. Dalam konteks ekonomi yang menantang ini, para pembuat kebijakan di Bank of England menghadapi dilema dalam menentukan tindakan yang tepat.
Para investor akan memantau dengan seksama data awal IMP S&P Global Inggris untuk bulan Januari, yang akan dirilis pada hari Rabu. Data ini akan memberikan wawasan lebih lanjut mengenai kondisi aktivitas ekonomi di Inggris saat ini dan dapat mempengaruhi sentimen pasar dan kinerja pasangan GBP/USD.
Indeks Dolar AS (DXY) turun ke sekitar 103.10. Namun, permintaan Dolar AS dapat dipengaruhi oleh sentimen penghindaran risiko, yang kemungkinan besar berasal dari situasi geopolitik yang memanas di Timur Tengah. Hal ini menyebabkan para investor mencari tempat aman dalam safe-haven USD, yang pada gilirannya, melemahkan pasangan GBP/USD. Rilis Indeks Manufaktur The Fed Richmond untuk bulan Januari di sesi Amerika Utara nanti akan memberi wawasan lebih lanjut mengenai kondisi ekonomi AS. Para pedagang akan menganalisa data ini dengan seksama untuk mengetahui potensi dampaknya terhadap Dolar AS dan tren ekonomi yang lebih luas.