NZD/USD Bergerak di Bawah 0,6100 Jelang Indeks Harga PCE AS
- NZD/USD bergerak dalam lintasan menurun setelah PDB AS yang lebih kuat.
- Para pedagang menunggu data PCE AS untuk mendapatkan petunjuk mengenai keputusan kebijakan The Fed pada pertemuan bulan Maret.
- NZD dapat menguat karena inflasi konsumen Selandia Baru tetap berada di atas kisaran target 1,0% hingga 3,0% RBNZ.
NZD/USD bergerak ke bawah mendekati 0,6100, melanjutkan penurunan untuk hari kedua berturut-turut selama jam kerja Eropa pada hari Jumat. PDB Tahunan Amerika Serikat (AS) yang lebih kuat memberikan dukungan untuk Dolar AS (USD), yang pada gilirannya, melemahkan pasangan NZD/USD.
Para pelaku pasar diprakirakan akan mencermati rilis data Indeks Harga Belanja Konsumsi Pribadi/Personal Consumption Expenditures (PCE) pada hari Jumat. Data ini akan memberikan wawasan mengenai kondisi perekonomian AS, sehingga mempengaruhi pertimbangan pengambilan keputusan kebijakan Federal Reserve (The Fed) pada pertemuan bulan Maret. Selain itu, pasar telah memperhitungkan kemungkinan tidak adanya penyesuaian kebijakan oleh The Fed pada pertemuan 31 Januari mendatang.
Menteri Keuangan AS Janet Louise Yellen menyatakan bahwa data PDB kuartal keempat yang kuat disebabkan oleh belanja yang kuat dan sehat, disertai dengan peningkatan produktivitas. Yellen menekankan bahwa laporan PDB tidak menunjukkan adanya ancaman terhadap kemungkinan skenario 'soft landing' dalam perekonomian AS.
Pada hari Rabu, Indeks Harga Konsumen (IHK) Selandia Baru menunjukkan penurunan dari sebelumnya, sejalan dengan ekspektasi pasar. Meskipun terjadi penurunan, inflasi konsumen masih di atas kisaran target 1,0% hingga 3,0% Reserve Bank of New Zealand (RBNZ). Hal ini mengurangi kemungkinan penurunan suku bunga langsung oleh RBNZ pada pertemuan bulan Februari.
Akibatnya, berkurangnya peluang penurunan suku bunga RBNZ dapat mengurangi tekanan negatif pada Dolar Selandia Baru (NZD), sehingga memberikan dukungan untuk pasangan NZD/USD. Para pedagang diprakirakan akan mencari wawasan seputar situasi ekspor dan impor negara tersebut melalui data Neraca Perdagangan NZD mendatang yang dijadwalkan pada hari Senin.