IHSG Terbatas karena Pengaruh Pemilu 2024
Pekan lalu Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat sebesar 1,42%, yang mencapai tertinggi di 7.248.52 dan terendah di 7.115,03. Sementara pada perdagangan hari ini, IHSG di buka pada harga 7.226,65, kemudian sempat turun ke 7.212,14, dan ditutup di 7.247,40, menguat sebesar 0,62%.
Pasar saham dinilai masih lesu karena para investor dalam mode tunggu dan lihat menjelang pemilu serentak Indonesia 2024 yang akan dilaksanakan pada tanggal 14 Februari 2024. Kepala Pusat Kebijakan Ekonomi Makro Badan Kebijakan Fiskal Abdurohman dalam acara Media Gathering Kementerian Keuangan di Cianjur Jawa Barat, pada September tahun lalu, mengatakan bahwa, dampak pemilu berpotensi meningkatkan konsumsi pemerintah dan secara tidak langsung meningkatkan konsumsi masyarakat. Lebih lanjut ia mengatakan bahwa, konsumsi pemerintah terhadap produk domestik bruto (PDB) diprakirakan naik 0,75% di 2023 dan 1% di 2024. Namun demikian, menurut laporan Capital Sensitivity Analysis Index (CSA Index) untuk bulan Februari 2024, optimisme para pelaku pasar rendah akibat ketidakpastian pemilu.
Masih menurut laporan CSA Index, apabila pemilu selesai hanya dengan satu putaran, maka hal ini akan menjadi faktor positif sehingga para pelaku pasar dapat mengalokasikan asetnya untuk menyesuaikan dengan hasil pemilu. Namun, bila pemilu berlangsung hingga dua putaran, ketidakpastian masih akan berlanjut hingga putaran kedua pemilu diadakan.