USD/JPY Turun ke Dekat 149,00 Meskipun Sentimen Pasar Suram Jelang Data Inflasi AS
- USD/JPY turun secara bertahap ke 149,00 saat para investor melihat BoJ segera beralih dari kebijakan yang longgar.
- Sentimen hati-hati di pasar menjelang data inflasi AS bulan Januari.
- Para investor memprakirakan inflasi AS akan tumbuh pada laju yang stabil.
USD/JPY turun mendekati 149,00 di sesi Eropa pada hari Senin. Aset tersebut berada di bawah tekanan di tengah harapan bahwa kenaikan upah yang cukup besar oleh perusahaan-perusahaan Jepang akan membantu Bank of Japan (BoJ) keluar dari kebijakan moneternya yang sangat longgar.
BoJ menginginkan inflasi yang berkelanjutan di atas 2% untuk beralih dari kebijakan ekspansif yang berlangsung selama satu dekade, yang dapat dicapai melalui pertumbuhan upah yang stabil.
Pekan lalu, daya tarik Yen Jepang melemah setelah Deputi Gubernur BoJ Uchida Shinichi mengatakan bahwa kondisi kebijakan moneter dalam perekonomian Jepang berada dalam lintasan negatif yang mendalam, yang seharusnya tidak dibesar-besarkan secara agresif.
Sementara itu, membaiknya optimisme pemulihan Jepang oleh International Monetary (IMF) telah memperbaiki prospek Yen Jepang terhadap Dolar AS. IMF menyarankan BoJ untuk mengakhiri pengendalian kurva imbal hasil/yield curve control (YCC) dan program pembelian aset besar-besaran dan kemudian fokus pada kenaikan suku bunga secara bertahap.
S&P500 futures tetap lemah di sesi London, mengindikasikan sentimen hati-hati di pasar menjelang data Indeks Harga Konsumen (IHK) Amerika Serikat untuk bulan Januari, yang akan dirilis pada hari Selasa. Indeks Dolar AS (DXY) rebound tajam dari 103,90 karena meningkatnya daya tarik terhadap aset-aset safe-haven.
Para investor mengantisipasi IHK utama dan inti tumbuh secara stabil masing-masing 0,2% dan 0,3%. Prospek Dolar AS akan membaik jika data inflasi ternyata lebih buruk dari antisipasi.