USD/JPY Pulih ke 150,60 karena IHK AS yang Membandel Memperkuat Daya Tarik Dolar AS
- USD/JPY melanjutkan kenaikan di tengah prospek yang optimis untuk Dolar AS.
- The Fed diprakirakan akan mempertahankan suku bunga di kisaran 5,25-5,50% setidaknya untuk paruh pertama tahun ini.
- Para investor menunggu petunjuk lebih lanjut dari data awal PDB Kuartal 4 Jepang dan data Penjualan Ritel AS.
Pasangan USD/JPY melanjutkan perjalanan naiknya setelah koreksi tipis mendekati 150,40 di sesi Eropa hari Rabu. Aset ini pulih karena sentimen pasar yang suram telah meningkatkan daya tarik Dolar AS.
Tampaknya ada aksi yang beragam di pasar global karena kontrak berjangka S&P500 telah menghasilkan keuntungan yang layak di sesi Eropa sementara mata uang yang memiliki persepsi risiko telah terpukul. Namun, ekuitas AS mengalami penurunan besar pada hari Selasa setelah merilis laporan inflasi yang membandel untuk bulan Januari.
Indeks Dolar AS (DXY) telah memperbarui level tertingginya dalam tiga bulan di dekat 105,00 karena tekanan harga yang kuat mengindikasikan bahwa Federal Reserve (The Fed) akan mempertahankan suku bunga di kisaran 5,25-5,50% untuk waktu yang lebih lama daripada yang telah diantisipasi oleh para pelaku pasar sebelumnya.
Berdasarkan perangkat CME Fedwatch, para trader melihat peluang sebesar 38% untuk keputusan penurunan suku bunga sebesar 25 basis poin (bp), turun dari 50% setelah rilis laporan inflasi yang lebih tinggi dari prakiraan.
Ke depannya, data Penjualan Ritel bulanan AS akan menjadi acuan bagi Dolar AS. Menurut ekspektasi, Penjualan Ritel turun 0,1% pada bulan Januari setelah naik 0,6% pada bulan Desember. Penurunan Penjualan Ritel bisa jadi merupakan hasil dari pengeluaran yang lebih tinggi yang dilakukan oleh rumah tangga di bulan Desember karena sentimen liburan.
Sementara itu, Yen Jepang tetap menguat karena investor menunggu data Produk Domestik Bruto (PDB) kuartal keempat tahun 2023. Investor memprakirakan ekonomi Jepang tumbuh 0,3% setelah mengalami kontraksi 0,7% pada kuartal ketiga. Data yang optimis akan memberikan nada positif untuk tahun ini dan mendukung Bank of Japan (BoJ) dalam melonggarkan sikap kebijakan moneter ekspansif.