Rupiah Lanjutkan Penguatan ke 15.615
- USD/IDR bergerak turun, saat ini diperdagangkan di sekitar level 15.615.
- Rupiah masih didukung sentimen positif setelah hasil quick count pilpres.
- Para pedagang memantau data IHP dan Indeks Sentimen Konsumen awal University of Michigan dari AS malam ini.
USD/IDR bergerak melemah di 15.615 atau turun 18 poin (-0,12%). Kemarin pasangan mata uang ini sempat menguat ke 15.674 setelah Neraca Perdagangan Indonesia yang lebih lemah dari prakiraan dirilis, sehingga menekan Rupiah.Neraca perdagangan untuk bulan Januari yang dirilis oleh Badan Statistik Indonesia (BSI) pada hari Kamis, tanggal 15 Februari, menunjukkan bahwa data ini masih surplus walaupun berkontraksi ke 2,01 juta dibandingan dengan angka sebelumnya di 3,3 juta. Ekspor merosot ke -8,06% dibandingkan angka bulan Desember di -5,76%, sementara Impor melonjak ke 0,36% bila dibandingkan dengan angka bulan sebelumnya di -3,81%.
Namun sentimen positif yang tercetus pasca quick count pemilihan presiden (pilpres) yang berlangsung pada hari Rabu, 14 Februari, terus menopang Rupiah, sehingga mata uang ini kembali melanjutkan penguatannya setelah rilis data Neraca perdagangan yang disebutkan. Adanya harapan pilpres yang hanya satu putaran meredam ketidakpastian dalam jangka pendek, dan sekarang para pedagang sedang menunggu hasil resmi penghitungan pilpres yang akan dirilis oleh Komite Pemilihan Umum (KPU). Rekapitulasi hasil penghitungan suara oleh KPU mulai dilangsungkan pada hari Kamis, 15 Februari 2024 hingga Rabu, 20 Maret 2024. Penetapan hasil pemilu akan diumumkan paling lambat tiga hari setelah putusan Mahkamah Konstitusi dibacakan jika terdapat permohonan perselisihan hasil Pemilu.
Indeks Dolar AS (DXY) melanjutkan koreksi turun sebesar 0,02% pada hari ini, saat ini tercatat di sekitar level 104,37 setelah data yang dirilis kemarin dari AS yang beragam. Kemarin, Biro Sensus AS melaporkan bahwa Penjualan Ritel AS di bulan Januari berada di -0,8% MoM jauh lebih lemah dari prakiraan -0,1%. Sementara data Klaim Tunjangan Pengangguran untuk pekan yang berakhir pada tanggal 9 Februari menunjukkan hasil positif yang berada di 212.000, mencatatkan penurunan dari 220.000 di pekan sebelumnya.
Para pedagang sekarang akan menunggu data dari Amerika Serikat yang akan dirilis malam ini, yaitu data Indeks Harga Produsen (IHP) untuk bulan Januari, kemudian data Indeks Sentimen Konsumen awal untuk bulan Februari yang dirilis oleh University of Michigan. Selanjutnya, para pedagang di Indonesia akan memantau rilis suku bunga yang diumumkan oleh Bank Indonesia pada hari Rabu pekan depan.
USD/IDR Terhimpit di Antara SMA 50 dan 200 Periode
Pada grafik 4 jam, USD/IDR sekarang berada di sekitar level 15.615, melayang di atas indikator Simple Moving Average (SMA) 20 dan 200 periode. Relative Strength Index (RSI) 14 berada dekat garis tengahnya, di 51,50, yang menunjukkan bahwa pasangan mata uang ini secara teknis bergerak netral ke bullish. SMA 100 periode kemungkinan akan menahan pergerakan naik pasangan mata uang ini di 15.690, penembusan level ini berpeluang membawa harga ke 15.730 dan selanjutnya ke 15.800.
Pada sisi bawah, support terdekat berada di 15.590, dan bila support ini tertembus ada kemungkinan harga bisa mencapai 15.560 kemudian selanjutnya di 15.520.
Grafik 4 Jam USD/IDR