IHSG Ditutup Menguat di 7.285, Namun secara Teknis Masih Lemah, Tunggu PCE AS dan Inflasi Indonesia

Bagikan:
  • IHSG menghijau hari ini, ditutup naik 1,49 poin di 7.285, 31.
  • Para inverstor akan mencermati rilis data PCE AS di hari Kamis, dan data Inflasi Indonesia pada hari Jumat.
  • Harga IHSG secara teknis masih cenderung menurun, dan berisiko menguji level support di 7.200.

Di akhir perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI), IHSG ditutup menguat di 7.285, 31, naik 1,49 poin atau 0,02% setelah melemah selama empat hari berturut-turut. 

Saham-saham yang menjadi pendorong hari ini diantaranya BBCA (5,24 poin), GOTO (4,24 poin), BBNI (3,63 poin) dan UNTR (2,96 poin), dan saham-saham yang membebani indeks poin di antaranya TLKM (-11,7 poin), BBRI (-5,82 poin), TPIA (-2,23 poin) dan AMRT (-1,40 poin).

Beberapa sektor yang menopang IHSG adalah sektor energi, keuangan dan kesehatan, yang masing-masing menguat sebesar 0,64%, 0,34% dan 0,15%.

Para investor akan memperhatikan beberapa data dari Amerika Serikat, yaitu Produk Domestik Bruto AS yang disetahunkan untuk kuartal keempat (Q4) akan dirilis pada hari Rabu dan Indeks Harga Pengeluaran Konsumsi Pribadi (Personal Consumption Expenditures/PCE) AS pada hari Kamis. Data PCE ini akan memberikan petunjuk terkait jalur pemangkasan suku bunga The Fed. Para pejabat The Fed kemungkinan akan menghindari penurunan suku bunga hingga mereka mendapatkan lebih banyak bukti bahwa inflasi akan turun ke target 2%.

Sementara dari Indonesia, pada hari Jumat mendatang, data yang harus diperhatikan adalah data data Indeks Manajer Pembelian (IMP) yang dipublikasikan oleh S&P Global diikuti dengan rilis data inflasi untuk bulan Januari, yang dipublikasikan oleh Badan Statistik Indonesia (BSI), di mana data inflasi tahun ke tahun diprakirakan sedikit naik di 2,58% dari bulan sebelumnya di 2,57%, dan inflasi bulan ke bulan diprakirakan sebesar 0,2% dari 0,04% sebelumnya. 

IHSG Menembus di Bawah Pola Segitiga Simetris, Berisiko Menguji 7.200

Pada grafik harian IHSG terlihat menembus dan ditutup di bawah dasar pola segitiga simetris, harga tampaknya masih berusaha menguji dasar pola yang disebutkan di 7.285, 31. Pergerakan harga terlihat melayang di atas Simple Moving Average (SMA) 50 yang membatasi pergerakan turun saat ini, di mana level SMA tersebut tercatat di 7.241,43. Secara teknis harga tampaknya cenderung meneruskan pergerakan turunnya dari puncak 21 Februari dan berisiko menguji level support di 7.200.

Bila harga kembali masuk ke dalam wilayah pola segitiga simetris, harga berpeluang menguji level resistance minor di sekitar 7.325.

 

Bagikan: Pasokan berita