BRIS Mencapai Tertinggi Baru 2024 Meskipun Petingginya Sebut Supply-Demand Menjadi Tantangan

Bagikan:
  • Diskonektivitas antara bank syariah dengan industri halal.
  • BRIS menorehkan tertinggi baru 2024 hari ini.
  • Beberapa saham bank syariah di Indonesia menutup hari di zona hijau.

Pada hari Senin, 26 Februari 2024, berlangsung seminar nasional "Sharia Economic and Financial Outlook (ShEFO) 2024" di Jakarta. Dalam acara ini, Wakil Direktur Utama PT Bank Syariah Indonesia (BSI) Bob Tyasika Ananta mengatakan ada diskonektivitas antara keuangan syariah di sisi supply dengan industri halal di sisi demand, dan ini menjadi tantangan. BSI melihat pelaku bisnis industri halal belum banyak menggunakan perbankan syariah.

Dalam seminar ShEFO juga dihadiri oleh Deputi Gubernur Bank Indonesia Juda Agung, beliau memperkirakan ekonomi syariah tumbuh 4,7%-5,5% tahun ini. Juda Agung juga mengatakan pengembangan sektor halal akan difokuskan pada sektor makanan dan minuman halal, fashion muslim. Indonesia berpotensi besar dalam ekonomi dan industri halal karena memiliki populasi Muslim yang besar. Industri tersebut termasuk makanan dan minuman, kosmetik, pariwisata, dan keuangan.

Bank Syariah Indonesia (BRIS) sendiri merupakan merger dari Bank Syariah Mandiri, Bank BNI Syariah, dan Bank BRI Syariah pada tahun 2021.

Hari ini saham BRIS menunjukkan kinerja luar biasa, naik 3,29% untuk ditutup di 2.510,00. Sebelumnya hari ini, BRIS mencapai tertinggi baru 2024 di 2.550,00 setelah dibuka di 2.420,00. Target sisi atas terdekat untuk BRIS adalah 2.690 tertinggi 6 Agustus 2021 dan 2.810 tertinggi 27 Juli 2021. Sedangkan untuk batas bawah ada 2.400 terendah hari ini dan 2290, terendah 19 Februari 2024. Mengikuti jejak BRIS, BTPN Syariah (BTPS) naik 4,43% sehingga ditutup di zona hijau hari ini di 1.415,00 meskipun emiten ini secara keseluruhan tampak masih dalam tren menurun.

Bagikan: Pasokan berita