GBP/JPY Pertahankan Kelemahan akibat IHK Jepang yang Lebih Panas, di Sekitar Pertengahan 190,00-an
- GBP/JPY terkoreksi dari puncak multi-tahun sebagai reaksi terhadap IHK yang sedikit lebih panas dari Jepang.
- Penurunan ini masih dapat dikategorikan sebagai aksi ambil untung di tengah kondisi yang sedikit jenuh jual.
- Latar belakang fundamental membutuhkan kehati-hatian sebelum menempatkan taruhan bearish yang agresif.
Pasangan GBP/JPY berada di bawah tekanan jual pada hari Selasa dan menghentikan kenaikan beruntun selama lima hari ke level tertinggi sejak Agustus 2015, di dekat area 191,30 yang disentuh pada hari sebelumnya. Harga spot tersebut tetap tertekan selama pertengahan sesi Eropa dan saat ini diperdagangkan di sekitar pertengahan 190,00, tepat di atas level rendah semalam.
Inflasi di Jepang turun sedikit lebih rendah dari yang diharapkan di bulan Januari dan meningkatkan spekulasi seputar langkah Bank of Japan (BoJ) untuk meninggalkan kebijakan suku bunga negatif. Hal ini, bersama dengan ekspektasi bahwa pemerintah Jepang akan melakukan intervensi untuk menopang mata uang domestik, memberikan dorongan yang baik untuk Yen Jepang (JPY) dan menjadi faktor kunci yang mendorong beberapa aksi ambil untung di sekitar pasangan mata uang GBP/JPY.
Selain itu, kinerja relatif Pound Inggris (GBP) yang kurang baik terhadap mata uang Jepang juga dapat dikaitkan dengan spekulasi bahwa Bank of England (BoE) akan segera memangkas suku bunga. Ekspektasi ini didukung oleh angka inflasi konsumen Inggris yang lebih lemah yang dirilis minggu lalu. Meskipun demikian, bias penjualan Dolar AS (USD) yang lazim terlihat menguntungkan GBP, yang, pada gilirannya, dapat membatasi pelemahan untuk pasangan GBP/JPY.
Sementara itu, dengan latar belakang fundamental yang disebutkan di atas maka akan lebih bijaksana untuk menunggu aksi jual lebih lanjut yang kuat untuk mengkonfirmasi bahwa pasangan GBP/JPY telah mencapai puncaknya dalam waktu dekat dan sebelum menempatkan posisi untuk penurunan korektif yang berarti. Meskipun demikian, osilator pada grafik harian tetap dekat dengan wilayah jenuh beli (overbought) dan dapat mendorong beberapa aksi yang melepaskan posisi beli dalam perdagangan, yang mendukung prospek pelemahan lebih lanjut dalam perdagangan harian.