USD/JPY Pulih ke Dekat 147,90 Jelang Data Tenaga Kerja AS
- USD/JPY memulihkan penurunan intraday menjelang data ketenagakerjaan AS pada hari Jumat.
- Dolar AS menguat di tengah sentimen pasar seputar penurunan suku bunga The Fed pada bulan Juni.
- Nonfarm Payrolls AS bisa turun ke 200 ribu lapangan kerja baru di bulan Februari, lebih rendah dari sebelumnya 353 ribu.
USD/JPY memangkas beberapa penurunan intraday pada hari Jumat karena membaiknya Dolar AS (USD) di tengah melemahnya imbal hasil obligasi Pemerintah AS. Meskipun demikian, pasangan mata uang ini tetap berada di wilayah negatif dan melanjutkan penurunan beruntun untuk hari keempat berturut-turut, diperdagangkan di sekitar 147,90 selama jam-jam perdagangan Eropa.
Depresiasi mingguan Dolar AS terhadap Yen Jepang adalah sekitar 1,50%, pada saat berita ini dimuat, yang dapat dikaitkan dengan sentimen positif di seputar ekspektasi Federal Reserve (The Fed) memulai siklus penurunan suku bunga pada bulan Juni. FedWatch Tool dari CME mengindikasikan peluang penurunan suku bunga 25 basis poin pada bulan Juni sebesar 56,7%. Selain itu, Ketua Federal Reserve Jerome Powell mengisyaratkan kemungkinan penurunan suku bunga terjadi pada tahun ini pada hari kedua kesaksiannya di hadapan Kongres AS.
Selain itu, Presiden Fed Cleveland Loretta Mester berbicara di Virtual European Economics and Financial Center, menyatakan kekhawatiran terhadap potensi persistensi inflasi sepanjang tahun. Mester menyebutkan bahwa jika kondisi ekonomi sejalan dengan prakiraan, mungkin ada kemungkinan penurunan suku bunga pada tahun 2024.
Yen Jepang (JPY) mengalami penguatan sebagai respons terhadap meningkatnya spekulasi bahwa Bank of Japan (BoJ) akan meninggalkan kebijakan moneter ultra-longgarnya, sehingga melemahkan pasangan USD/JPY. Gubernur BoJ Kazuo Ueda menyebutkan bahwa "sepenuhnya mungkin akan mencari jalan keluar dari stimulus sambil berupaya mencapai target inflasi 2%."
Gubernur BoJ Ueda juga menyatakan bahwa tingkat kenaikan suku bunga akan bergantung pada keadaan saat suku bunga negatif dicabut. Lebih lanjut, anggota dewan kebijakan BoJ Junko Nakagawa menyoroti bahwa kemungkinan pencapaian target inflasi 2% secara berkelanjutan secara bertahap membaik.
Pada bulan Januari, Surplus Neraca Transaksi Berjalan Jepang yang disesuaikan secara non-musiman turun ke ¥438,2 miliar, dari sebelumnya ¥744,3 miliar. Namun, surplus tersebut melampaui ekspektasi, di ¥330,4 miliar. Hasil ini berpotensi memberikan dukungan kepada Yen Jepang. Sementara itu, para pedagang sangat menantikan data ketenagakerjaan AS, yang mencakup Pendapatan Rata-Rata Per Jam dan Nonfarm Payrolls, untuk mendapatkan wawasan lebih lanjut mengenai situasi ekonomi di Amerika Serikat.