AUD/USD Menunjukkan Kekuatan di Atas 0,6600 saat Sentimen di Pasar Membaik
- AUD/USD menunjukkan pijakan yang kuat di atas 0,660 di tengah sentimen pasar yang sedikit optimis.
- The Fed dapat merevisi proyeksi jumlah penurunan suku bunga tahun ini karena data inflasi yang persisten.
- Inflasi yang kaku dapat membuat suku bunga RBA tetap tinggi untuk jangka waktu yang lebih lama.
Pasangan AUD/USD naik 0,13%, dekat 0,6615, pada saat penulisan di sesi Eropa pada hari Rabu. Dolar Australia bergerak lebih tinggi karena Dolar AS tetap sideways, meskipun data Indeks Harga Konsumen (IHK) Amerika Serikat untuk bulan Februari telah mendorong ketidakpastian pada penurunan suku bunga Federal Reserve (The Fed) dalam pertemuan kebijakan bulan Juni.
S&P500 futures membukukan beberapa kenaikan di sesi London, mengindikasikan selera risiko yang lebih tinggi di kalangan pelaku pasar. Imbal hasil obligasi Pemerintah AS tenor 10-tahun turun ke 4,14%. Indeks Dolar AS (DXY) terjebak dalam kisaran yang ketat, sedikit di bawah 103,00, karena para investor menilai kembali kemungkinan penurunan suku bunga sebanyak tiga kali pada tahun ini, seperti yang diproyeksikan oleh The Fed pada bulan Desember.
Para pengambil kebijakan The Fed diprakirakan akan mempertahankan suku bunga sampai mereka yakin bahwa inflasi akan turun secara berkelanjutan ke tingkat yang diinginkan 2%. Data inflasi harga konsumen yang dirilis untuk dua bulan pertama tahun 2024 belum menunjukkan tanda-tanda mereda, yang dapat memaksa para pengambil kebijakan The Fed untuk menilai kembali ekspektasi mereka terhadap tiga penurunan suku bunga.
Sebaliknya, Ketua The Fed Jerome Powell mengatakan dalam kesaksiannya di Kongres pekan lalu bahwa bank sentral hampir mendapatkan keyakinan bahwa inflasi akan kembali ke 2%.
Sementara itu, Dolar Australia kemungkinan akan mengikuti ekspektasi pasar terhadap keputusan suku bunga Reserve Bank of Australia (RBA), yang dijadwalkan pada minggu depan. RBA diprakirakan akan mempertahankan Official Cash Rate (OCR) stabil di 4,35%. Mantan Gubernur RBA Philip Lowe mengatakan dalam sebuah wawancara dengan 9 Australia pada hari Selasa bahwa inflasi yang membandel dapat memaksa para pembuat kebijakan untuk mempertahankan suku bunga lebih tinggi untuk jangka waktu lebih lama dari yang diprakirakan sebelumnya.