USD/JPY Turun ke 151,00 di Tengah Inflasi Jepang yang Panas
- USD/JPY jatuh ke 151,00 meskipun daya tarik terhadap Dolar AS optimis.
- Indeks USD mencapai tertinggi baru bulanan di tengah prospek ekonomi AS yang optimis.
- Inflasi yang tinggi di Jepang pada bulan Februari telah meningkatkan kredibilitas peralihan BoJ menuju normalisasi kebijakan.
Pasangan USD/JPY tergelincir ke 151,00 pada akhir sesi Eropa hari ini. Yen Jepang telah menguat terhadap Dolar AS karena data inflasi Jepang bulan Februari meningkatkan kepercayaan investor terhadap keputusan Bank of Japan (BoJ) beralih ke normalisasi kebijakan. Aset ini menghadapi tekanan meskipun Dolar AS menguat di tengah perbaikan signifikan dalam prospek ekonomi Amerika Serikat.
Biro Statistik Jepang melaporkan bahwa Indeks Harga Konsumen (IHK) nasional tahunan Jepang tumbuh pada laju yang lebih cepat di 2,8% dibandingkan dengan rilis sebelumnya 2,2%. Pengukur inflasi yang disukai BoJ yang tidak menyertakan makanan segar naik 2,8%, seperti yang diprakirakan, dibandingkan dengan sebelumnya 2,2%. Tekanan harga yang tetap konsisten di atas target 2% akan memungkinkan BoJ untuk mempertahankan suku bunga positif meskipun mempertahankan sikap akomodatif.
Selain itu, meningkatnya spekulasi mengenai campur tangan pemerintah Jepang dalam domain FX memberikan dukungan kepada Yen Jepang. Menteri Keuangan Jepang Shunichi Suzuki mengatakan bahwa mata uang harus bergerak secara stabil dan dia mengamati dengan cermat pergerakan mata uang asing dengan rasa urgensi yang tinggi.
Sementara itu, Indeks Dolar AS (DXY) mencapai tertinggi baru bulanan di 104,44 karena para investor berharap penurunan suku bunga Federal Reserve (The Fed) tidak akan terlalu agresif karena prospek ekonomi AS yang optimis. Prospek perekonomian AS membaik setelah Federal Reserve (The Fed) merevisi lebih tinggi prakiraan pertumbuhan untuk tahun 2024. The Fed melihat Produk Domestik Bruto (PDB) AS tumbuh 2,1%, naik dari 1,4% yang diproyeksikan pada bulan Desember.