Pound Sterling Merosot Setelah Data Nonfarm Payrolls AS yang Optimis
- Pound Sterling turun dari 1,2680 karena meningkatnya ketegangan di Timur Tengah merugikan mata uang yang sensitif terhadap risiko.
- Penurunan tajam dalam ekspektasi inflasi Inggris meningkatkan harapan penurunan suku bunga BoE lebih awal, sehingga membebani Sterling.
- Dolar AS bangkit kembali setelah data Nonfarm Payrolls AS yang kuat
Pound Sterling (GBP) turun tajam ke 1,2600 di awal sesi Amerika Jumat ini. Pasangan GBP/USD melemah karena data Nonfarm Payrolls (NFP) Amerika Serikat yang optimis untuk bulan Maret telah meningkatkan permintaan Dolar AS.
Laporan pasar tenaga kerja menunjukkan bahwa NFP untuk bulan Februari lebih tinggi di 303 ribu, dibandingkan ekspektasi 200 ribu dan sebelumnya 270 ribu, direvisi dari 275 ribu. Tingkat Pengangguran turun ke 3,8% dari ekspektasi dan sebelumnya 3,9%. Penghasilan Per Jam Tahunan tumbuh 0,3%, seperti prakiraan pada basis bulann. Pertumbuhan upah tahunan melambat ke 4,1%, seperti yang diprakirakan dari sebelumnya 4,3%.
Permintaan tenaga kerja yang kuat yang mengarah ke pertumbuhan upah yang lebih tinggi, yang memicu inflasi, akan memungkinkan Federal Reserve (The Fed) untuk menunda rencana penurunan suku bunga. Pada hari Kamis, Presiden Fed Minneapolis Neel Kashkari memperingatkan penurunan suku bunga tidak diperlukan tahun ini jika inflasi terhenti. Kashkari juga mengatakan dia memprakirakan dua penurunan suku bunga pada tahun 2024 dalam dot plot terbaru.
Sementara itu, berkurangnya ekspektasi inflasi di Inggris telah membebani Pound Sterling. Survei Panel Pengambil Keputusa/Decision Maker Panel (DMP) Bank of England (BoE) terbaru untuk bulan Februari menunjukkan bahwa sebagian besar perusahaan memprakirakan harga jual dan inflasi upah akan melambat pada tahun depan. Ekspektasi harga jual melambat ke 4,1% dari 4,3%, angka terendah dalam dua tahun terakhir. Ekspektasi pertumbuhan upah melemah ke 4,9% pada basis moving average tiga-bulan dari 5,2% di Februari.
Meredanya ekspektasi inflasi diprakirakan akan meningkatkan ekspektasi penurunan suku bunga BoE pada pertemuan bulan Juni. Meningkatnya harapan penurunan suku bunga BoE lebih awal berdampak negatif pada Pound Sterling.
Intisari Penggerak Pasar Harian: Pound Sterling Turun Sementara Dolar AS Naik
- Pound Sterling melanjutkan koreksinya ke 1,2600 karena sentimen hati-hati di pasar. Meningkatnya ketegangan di Timur Tengah dan berkurangnya ekspektasi penurunan suku bunga Federal Reserve pada bulan Juni setelah laporan NFP Amerika Serikat yang optimis pada bulan Maret telah mendorong pemulihan Dolar AS.
- Indeks Dolar AS (DXY) bangkit kembali dari terendah dua minggu 103,90. Pembunuhan tujuh anggota Korps Garda Revolusi Islam/Islamic Revolutionary Guard Corps (IRGC) Iran akibat serangan udara pasukan Israel di Damaskus telah memperdalam kekhawatiran terhadap keterlibatan langsung Iran dalam perang Israel-Palestina.
- Pound Sterling jatuh karena para investor berharap Bank of England akan menurunkan suku bunga pada bulan Juni karena berkurangnya tekanan harga. Harapan BoE akan menurunkan suku bunga mulai bulan Juni diperkuat setelah Gubernur BoE Andrew Baily mengatakan bahwa ekspektasi pasar terhadap penurunan suku bunga dua atau tiga kali pada tahun ini adalah wajar.
- Sementara itu, data IMP Jasa Inggris bulan Maret yang lemah, yang dirilis pada hari Kamis, telah berdampak pada prospek ekonomi. IMP Jasa turun ke 53,1, meleset dari ekspektasi dan sebelumnya 53,4. Tim Moore, Direktur Ekonomi di S&P Global Market Intelligence, mengatakan: "Pemulihan output sektor jasa kehilangan sedikit momentum selama bulan Maret, dan lebih besar dari yang ditunjukkan oleh hasil IMP pendahuluan, namun gambaran keseluruhannya masih cukup positif."
Analisis Teknis: Pound Sterling Menghadapi Sell-off di Dekat 1,2680
Pound Sterling semakin jatuh setelah mundur dari tertinggi dua minggu 1,2680. Pasangan GBP/USD gagal bertahan di atas Exponential Moving Averages (EMA) 20-hari dan 50-hari, yang berada di sekitar 1,2660. Sementara itu, EMA 200-hari di 1,2566 terus memberikan support.
Dalam jangka waktu yang lebih luas, support horizontal dari terendah 8 Desember di 1,2500 akan memberikan support lebih lanjut kepada Pound Sterling. Sementara itu, kenaikan diprakirakan akan tetap terbatas di dekat tertinggi delapan bulan di sekitar 1,2900.
Relative Strength Index (RSI) 14-periode rebound di atas 40,00 setelah tergelincir di bawahnya. Ini tidak boleh dianggap sebagai “pembalikan bullish” sampai menembus di atas 60,00.