USD/IDR Sideways, Rupiah Sedikit Menguat di Akhir Perdagangan Bursa Indonesia setelah Sentuh Tertinggi 16.329
- Rupiah bergerak di 16.282 saat USD/IDR bergerak sideways.
- Perselisihan di Timur Tengah yang memanas dapat menekan Rupiah lebih dalam.
- Dolar AS mendapatkan dukungan karena aliran arus safe haven, perkembangan di Timur Tengah akan dicermati.
USD/IDR bergerak sideways hampir seharian menjelang akhir pekan ini. Pasangan mata uang tersebut bergerak naik turun antara level 16.315 dan 16.262 setelah menyentuh tertinggi hari ini di 16.329, dan sejauh ini berada di level 16.282.
Ketegangan di Israel dan Iran di Timur Tengah memanas setelah Israel membalas Iran dengan menyerang area di bagian barat negara tersebut. Iran dan pengawas nuklir PBB mengonfirmasi bahwa tidak ada fasilitas nuklir yang terkena serangan. Rupiah dapat tertekan lebih jauh, karena perselisihan yang meluas di Timur Tengah dapat mengganggu pasokan minyak sehingga menyebabkan kenaikan biaya-biaya di dalam negeri yang berakibat naiknya tingkat inflasi.
Indeks Dolar AS (DXY), yang mengukur Greenback terhadap enam mata uang utama bergerak di sekitar 106,7. Pada hari ini, Imbal hasil Treasury AS bertenor 10-tahun diperdagangkan stabil di sekitar 4,59% setelah melonjak ke 4,63%.
Dolar AS dapat menguat akibat para investor mengalihkan investasinya ke aset-aset yang lebih aman dan juga akan mendapatkan dukungan jika harga minyak melonjak. Harga minyak yang tetap tinggi dalam beberapa bulan ke depan akan menyebakan kenaikan inflasi yang lebih cepat dan kemungkinan akan membuat Federal Reserve harus menahan suku bunganya lebih lama lagi.
Berita-berita utama dari Timur Tengah akan menjadi pusat perhatian sepanjang sisa hari ini, karena tidak ada data penting lainnya yang akan dirilis selain pernyataan dari Presiden Federal Reserve Bank of Chicago Austan Goolsbee.