USD/INR Pulihkan Penurunan Baru-baru Ini, Risiko Geopolitik Dipantau

• Rupee India memulai pekan baru dengan catatan positif di hari Senin.
• Spekulasi bahwa the Fed akan menunda penurunan suku bunga dan meningkatnya ketegangan di Timur Tengah mendorong Greenback.
• Data IMP HSBC India untuk bulan April akan dirilis pada hari Selasa.

Rupee India (INR) menghentikan kenaikan tiga hari beruntun pada hari Senin. Nada hawkish dari para pejabat Federal Reserve (The Fed) telah mendorong para investor untuk mengurangi ekspektasi penurunan suku bunga, yang mendorong Dolar AS (USD). Selain itu, ketakutan akan gangguan pasokan minyak karena ketegangan geopolitik yang sedang berlangsung di Timur Tengah telah mengakibatkan tekanan jual pada INR karena India sangat bergantung pada impor minyak. Meskipun demikian, penurunan INR mungkin akan terbatas karena kemungkinan Reserve Bank of India (RBI) akan melakukan intervensi besar-besaran lagi untuk mencegah depresiasi INR.

Para pelaku pasar akan berfokus pada Indeks Manajer Pembelian (IMP) HSBC India untuk bulan April, yang akan dirilis pada hari Selasa. Dari Amerika Serikat, Federal Reserve (The Fed) tidak akan berbicara selama periode diam. IMP S&P Global untuk bulan April akan dirilis pada hari Selasa. Pembacaan pertama Produk Domestik Bruto (PDB) yang disetahunkan untuk kuartal pertama (Q1) akan dipublikasikan pada hari Kamis. Pada hari Jumat, pembacaan akhir Indeks Harga Pengeluaran Konsumsi Pribadi (PCE) AS bulan Maret akan menjadi sorotan. Inflasi PCE Inti diprakirakan akan naik menjadi 2,6% YoY.

Intisari Penggerak Pasar Harian: Rupee India Melemah di Tengah Berbagai Hambatan

• Cadangan devisa India menyusut $5,4 miliar menjadi $643,16 miliar untuk pekan yang berakhir pada 12 April, menurut Reserve Bank of India (RBI).
• Gubernur RBI Shaktikanta Das mengutip pertumbuhan yang kuat dalam perekonomian India, yang didukung oleh peningkatan di bidang manufaktur dan siklus investasi, sebagai alasan untuk mempertahankan suku bunga.
• Komite kebijakan moneter RBI berfokus pada ketidakpastian seperti guncangan dari sisi penawaran, ketegangan geo-politik, dan volatilitas pasar keuangan untuk mencapai target inflasi 4% dengan mengelola perangkat kebijakan moneter secara hati-hati seperti suku bunga repo.
• Presiden The Fed Chicago Austan Goolsbee mengatakan bahwa kemajuan inflasi telah "terhenti" dan kebijakan restriktif Fed saat ini sudah tepat.
• Presiden The Fed Atlanta Raphael Bostic menyatakan bahwa bank sentral AS tidak akan menurunkan suku bunga sampai akhir tahun.

Analisis Teknis: USD/INR tetap Bullish Dalam Jangka Panjang

Rupee India diperdagangkan dengan catatan yang lebih kuat pada hari ini. Prospek positif dari USD/INR tetap bertahan di atas Exponential Moving Average (EMA) 100 hari pada jangka waktu harian. Lebih lanjut, Relative Strength Index (RSI) 14-hari bertahan di wilayah bullish di sekitar 55,00, mendukung para pembeli untuk saat ini.

Level tertinggi 15 April di 83,50 bertindak sebagai level resistance terdekat untuk pasangan mata uang ini. Pergerakan bullish yang berkelanjutan dapat memberi USD/INR peluang untuk mencapai level tertinggi sepanjang masa di 83,72. Terobosan yang jelas di atas level ini akan mengekspos level psikologis 84,00. Di sisi lain, target penurunan pertama yang harus diperhatikan adalah level terendah 11 April di 83,30. Perdagangan yang konsisten di bawah level tersebut dapat mengarah ke EMA 100 hari di 83,12.