NZD/USD Menguat di Atas 0,5900 karena Dolar AS yang Lebih Lemah dan Sentimen Risk-On
- NZD/USD bertahan di area positif di dekat 0,5910 terhadap USD yang lebih lemah pada hari Senin.
- Data inflasi Selandia Baru baru-baru ini memicu spekulasi bahwa RBNZ mungkin akan memangkas suku bunganya di bulan November.
- Goolsbee dari The Fed mengisyaratkan jadwal yang lebih panjang untuk penurunan suku bunga karena kemajuan inflasi telah "terhenti".
Pasangan NZD/USD mendapatkan momentum di dekat 0,5910 pada hari Senin selama awal sesi Asia. Pemulihan pasangan mata uang ini didukung oleh sentimen risk-on dan sedikit penurunan Dolar AS (USD). Para pedagang menunggu lebih banyak bukti dari data inflasi untuk mendapatkan petunjuk mengenai tingkat suku bunga menjelang keputusan kebijakan pekan depan. Indeks Harga Pengeluaran Konsumsi Pribadi (PCE) Inti AS untuk bulan Maret akan dirilis pada hari Jumat.
Data inflasi Selandia Baru minggu lalu menunjukkan bahwa inflasi terus menurun, namun tetap berada di atas kisaran target Reserve Bank of New Zealand (RBNZ) sebesar 1 hingga 3%. Hal ini memicu ekspektasi bahwa RBNZ akan memangkas suku bunga acuan (Official Cash Rate/OCR) pada pertemuan bulan November dan mendukung Dolar Selandia Baru (NZD).
Selain itu, baik Israel maupun Iran meremehkan kemungkinan meningkatnya konflik di Timur Tengah setelah serangan Israel yang tampaknya kecil terhadap Iran, menurut Reuters. Perkembangan ini berkontribusi pada peningkatan sentimen pasar dan mengangkat aset-aset berisiko seperti NZD.
Di sisi lain, Presiden Federal Reserve (The Fed) Chicago Austan Goolsbee pada hari Jumat mengisyaratkan waktu yang lebih lama untuk penurunan suku bunga karena kemajuan inflasi telah "terhenti". Goolsbee lebih lanjut menyatakan bahwa Inflasi telah turun secara signifikan dari puncaknya di era pandemi sebesar 9,1%, tetapi tetap berada di atas target The Fed. Narasi suku bunga AS yang tinggi untuk jangka waktu yang lebih lama mendorong Greenback dan menghambat pasangan NZD/USD.
Pada hari Senin, Kementerian Perdagangan Tiongkok menerapkan tarif baru pada impor AS. Tiongkok telah memberlakukan pajak 43,5% untuk impor asam propionat dari AS. Bahan kimia ini banyak digunakan dalam berbagai industri, termasuk makanan, pakan, pestisida, dan obat-obatan. Pasangan NZD/USD bergerak lebih tinggi meskipun ada perang dagang baru antara AS dan Tiongkok.