AUD/JPY Terapresiasi Kemungkinan karena Membaiknya Selera Risiko

• Dolar Australia rebound karena kemungkinan sentimen risk-on.
• Indeks Industri Australia mengindikasikan kondisi kontraksi yang berlaku selama dua puluh empat bulan terakhir.
• Menyusul laporan terbaru yang menunjukkan keterlibatan Tokyo di pasar mata uang, para pedagang akan memantau setiap intervensi Jepang.

AUD/JPY mematahkan penurunan dua hari berturut-turutnya, kemungkinan karena meningkatnya selera risiko, berada di sekitar 102,20. Namun, Dolar Australia (AUD) menghadapi tekanan menyusul rilis Indeks Industri AiG pada hari Rabu, indikator utama yang mengukur aktivitas bisnis swasta di Australia, yang melanjutkan penurunannya pada bulan Maret.

Penjualan Ritel Australia yang lebih lemah yang dirilis pada hari Selasa berpotensi berdampak pada sikap hawkish Reserve Bank of Australia (RBA) pada lintasan suku bunga. Namun, data inflasi domestik yang lebih tinggi dari prakiraan yang dirilis minggu lalu meningkatkan ekspektasi bahwa RBA dapat menunda penurunan suku bunga. Bank sentral dijadwalkan untuk bertemu minggu depan, dan secara luas diantisipasi untuk mempertahankan suku bunga pada level saat ini di 4,35%

Di Jepang, para pelaku pasar memantau dengan seksama potensi intervensi menyusul laporan keterlibatan Tokyo di pasar mata uang pada hari Senin, yang mendorong Yen Jepang (JPY), menurut Reuters. Selain itu, ekspektasi untuk perbedaan suku bunga yang signifikan dan berkelanjutan antara Jepang dan negara-negara lain menunjukkan bahwa lintasan JPY cenderung mengarah pada depresiasi lebih lanjut.

Bank of Japan (BoJ) akan merilis risalah rapat kebijakan moneter pada hari Kamis. Risalah rapat ini memberikan wawasan terkait perkembangan ekonomi di Jepang setelah pertemuan yang sebenarnya. Perubahan dalam laporan ini dapat mempengaruhi volatilitas JPY.

Intisari Penggerak Pasar Harian: AUD/JPY Menguat karena Kemungkinan Sentimen Risk-On

• Menurut Reuters, surat kabar Sankei melaporkan pada hari Selasa bahwa Jepang sedang mempertimbangkan untuk menerapkan keringanan pajak untuk repatriasi keuntungan perusahaan ke dalam Yen. Langkah ini berpotensi dimasukkan dalam cetak biru kebijakan tengah tahun tahunan.
• Pada bulan April, Indeks Industri Australia AiG turun 3,6 poin menjadi -8,9 poin, mengindikasikan kondisi kontraksi yang berlaku selama dua puluh empat bulan terakhir. Angka sebelumnya adalah -5,3 di bulan Maret.
• Indeks ASX 200 dibuka lebih rendah pada hari Rabu, dengan semua 11 sektor berada di zona merah. Penurunan ini terjadi menyusul data tenaga kerja AS yang meresahkan Wall Street, memicu kekhawatiran bahwa inflasi yang terus-menerus dapat mendorong Federal Reserve AS (The Fed) untuk mempertahankan suku bunga yang lebih tinggi untuk waktu yang lama.
• Seperti yang dilaporkan oleh Financial Review, ANZ mengantisipasi bahwa RBA akan mulai memangkas suku bunga di bulan November, menyusul data inflasi minggu lalu yang lebih kuat dari perkiraan. Dalam nada yang sama, pemberi pinjaman hipotek terbesar di Australia, Commonwealth Bank, telah menyesuaikan prakiraannya untuk waktu pemangkasan suku bunga pertama oleh RBA. Mereka sekarang memproyeksikan hanya satu kali pemangkasan di bulan November.
• Penjualan Ritel Australia yang disesuaikan secara musiman yang dirilis pada hari Selasa, menunjukkan penurunan di bulan Maret, dibandingkan dengan kenaikan yang diharapkan dan pertumbuhan sebelumnya.
• Perdagangan Ritel Jepang naik 1,2% tahun ke tahun di bulan Maret, yang lebih rendah dari kenaikan yang diharapkan sebesar 2,5% dan kenaikan sebelumnya sebesar 4,7%. Perdagangan Ritel yang disesuaikan secara musiman (MoM) turun 1,2%, dibandingkan dengan ekspektasi kenaikan 0,6%.
• Masato Kanda, diplomat mata uang senior Jepang, memberikan komentar mengenai dampak mata uang terhadap harga impor, dengan menekankan pengaruhnya yang signifikan. Ia menyoroti kesiapan otoritas untuk mengambil tindakan setiap saat untuk mengatasi masalah-masalah yang berhubungan dengan mata uang, seperti yang dilaporkan oleh Reuters.
• Gubernur BoJ Kazuo Ueda memberikan wawasan mengenai keputusan bank sentral untuk mempertahankan status quo selama konferensi pers pasca rapat kebijakan pada hari Jumat. Ueda menguraikan bahwa BoJ akan menyesuaikan tingkat pelonggaran moneter jika tingkat inflasi yang mendasari naik.

Analisis Teknis: AUD/JPY Melayang di Sekitar Level Psikologis 102,00

AUD/JPY diperdagangkan di sekitar 102,10 pada hari Rabu, menembus di bawah batas bawah pola rising wedge pada grafik harian, yang biasanya mengindikasikan pembalikan bearish. Penurunan ini dapat melemahkan sentimen bullish; namun, para pedagang dapat menunggu konfirmasi dari Relative Strength Index (RSI) 14-hari, yang masih berada di atas level 50.

Resistance terdekat terlihat pada batas bawah wedge di sekitar level psikologis 103,00. Pemulihan kembali ke dalam ascending wedge berpotensi meningkatkan sentimen bullish dan mendorong pasangan AUD/JPY menuju level psikologis 105,00, bertepatan dengan batas atas wedge.

Pada sisi negatifnya, support terdekat untuk pasangan AUD/JPY terlihat di level psikologis 102,00, diikuti oleh Exponential Moving Average (EMA) sembilan hari di 101,56.

AUD/JPY: Grafik Harian