Prakiraan Harga Perak: XAG/USD Terdepresiasi ke Dekat $26,50 Jelang NFP AS
- Harga Perak menghadapi tantangan karena para pedagang bersikap hati-hati menjelang Nonfarm Payrolls AS yang akan dirilis pada hari Jumat.
- Laporan NFP AS yang lebih lemah dapat mendukung The Fed mengambil sikap yang tidak terlalu hawkish terhadap lintasan suku bunganya.
- Mesir telah memimpin dalam merevitalisasi perdamaian yang terhenti antara Israel dan Hamas, sehingga melemahkan aset safe-haven Silver.
Harga Perak mematahkan kenaikan dua hari berturut-turutnya, diperdagangkan di sekitar $26,50 per troy ounce selama sesi Eropa pada hari Jumat. Harga logam putih menghadapi tantangan karena para pedagang berhati-hati menjelang data Nonfarm Payrolls (NFP) dari Amerika Serikat (AS) yang akan dirilis hari ini. Laporan NFP AS diprakirakan di 243 ribu untuk bulan April, dibandingkan dengan 303 ribu sebelumnya, yang dapat memberikan dukungan kepada sikap Federal Reserve (The Fed) untuk tidak terlalu hawkish terhadap kebijakan suku bunga.
Pada hari Kamis, laporan Klaim Pengangguran Awal AS menunjukkan bahwa jumlah warga Amerika yang mengajukan klaim baru tunjangan pengangguran untuk pekan yang berakhir 26 April, tidak menunjukkan perubahan dari minggu sebelumnya. Angkanya tetap di 208 ribu, terendah dua bulan dan jauh di bawah ekspektasi pasar 212 ribu. Ini dapat memberikan fleksibilitas kepada Federal Reserve untuk menunda penurunan suku bunga. Suku bunga yang lebih tinggi untuk jangka waktu yang lebih lama dapat mengurangi permintaan aset-aset yang tidak memberikan imbal hasil seperti Perak.
Federal Reserve AS mempertahankan suku bunga tidak berubah di 5,25-5,50% pada hari Rabu, menandakan berlanjutnya kecenderungan penurunan suku bunga di masa depan. Penurunan harga Perak masih terbatas di tengah bias jual Dolar AS (USD), yang disebabkan oleh pernyataan Ketua The Fed Jerome Powell yang kurang hawkish. Powell menolak kenaikan suku bunga lebih lanjut selama konferensi FOMC setelah keputusan kebijakan. Hal ini, pada gilirannya, bertindak sebagai pendorong untuk harga Perak.
Di Timur Tengah, menurunnya ketegangan geopolitik membebani safe-haven Silver, yang dipicu oleh harapan akan tercapainya kesepakatan gencatan senjata antara Israel dan Hamas. Mesir telah memimpin revitalisasi perundingan perdamaian yang terhenti minggu ini, didukung oleh seruan Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken agar Hamas menerima proposal gencatan senjata Israel dengan imbalan pembebasan sandera.