AUD/JPY Melonjak ke Dekat 102,00 di Tengah Sikap Hawkish RBA Jelang Keputusan Kebijakan
- AUD/JPY menguat karena sentimen hawkish di sekitar RBA.
- RBA diprakirakan akan mempertahankan suku bunga di tertinggi 12 tahun di 4,35% pada hari Selasa.
- Pasar Jepang tutup pada hari Senin karena hari libur nasional, dengan potensi intervensi oleh otoritas Jepang.
AUD/JPY terus menguat, diperdagangkan di sekitar 101,90 selama jam-jam perdagangan Eropa pada hari Senin, didukung oleh sentimen hawkish di sekitar Reserve Bank of Australia (RBA). Sentimen investor ini memperkuat kekuatan Dolar Australia, memberikan dukungan kepada pasangan AUD/JPY.
Bank sentral Australia diprakirakan akan mempertahankan suku bunga stabil di tertinggi 12-tahun di 4,35% pada pertemuan Selasa mendatang. Namun, terdapat ekspektasi RBA mungkin memperkenalkan kembali bias pengetatan yang lemah, terutama setelah data inflasi yang lebih tinggi dari prakiraan pada minggu lalu, seperti yang dilaporkan oleh The Australian Financial Review.
Inflasi Australia turun pada kuartal pertama, menandai perlambatan selama lima kuartal berturut-turut, meskipun melebihi prakiraan. Selain itu, indikator IHK bulanan negara tersebut mempercepat laju pada bulan Maret, berlawanan dengan ekspektasi pasar yaitu tidak ada perubahan.
Pada hari Senin, pasar Jepang tutup karena hari libur nasional, dengan risiko intervensi yang masih ada. Pekan lalu, Yen Jepang (JPY) terapresiasi di tengah potensi intervensi pemerintah oleh otoritas Jepang. Reuters melaporkan bahwa data dari Bank of Japan (BoJ) mengindikasikan bahwa otoritas Jepang mungkin telah mengalokasikan sekitar ¥6,0 triliun pada tanggal 29 April dan ¥3,66 triliun pada tanggal 1 Mei untuk memperkuat JPY.
Dugaan intervensi pasar oleh otoritas Jepang hanya memberikan bantuan temporer, karena fundamental pasar terus membebani Yen Jepang secara bearish. Sepanjang tahun ini, JPY menghadapi tekanan karena Bank of Japan mempertahankan suku bunga sangat rendah meskipun biaya pinjaman luar negeri meningkat. Akibatnya, para pedagang diberi insentif untuk meminjam mata uang domestik dan berinvestasi dalam mata uang asing dengan imbal hasil lebih tinggi.