Emas Diperdagangkan Lebih Tinggi saat Bank-Bank Sentral Beralih ke Penurunan Suku Bunga
- Harga Emas naik ketika bank-bank sentral mulai menurunkan suku bunga atau memberi sinyal peningkatan kesediaan untuk menurunkan suku bunga, sehingga mengurangi “opportunity-cost” Emas.
- Faktor-faktor pendorong bullish lainnya adalah meningkatnya ketegangan geopolitik dan pulihnya data perdagangan Tiongkok.
- World Gold Council menerbitkan laporan bulanannya, menyoroti permintaan Asia dan pembelian bank sentral.
- Emas pullback dari resistance dan kembali diperdagangkan dalam kisaran yang sedang berkembang.
Harga Emas (XAU/USD) diperdagangkan lebih tinggi pada hari Kamis, diperdagangkan di atas $2.320, setelah beberapa bank sentral besar memutuskan untuk menurunkan suku bunga atau mengisyaratkan kesediaan yang lebih besar untuk menurunkan suku bunga di masa depan. Suku bunga yang lebih rendah mengurangi “opportunity cost” memegang Emas yang merupakan aset yang tidak menghasilkan bunga, sehingga lebih menarik sebagai investasi.
Kebuntuan dalam perundingan gencatan senjata antara Israel dan Hamas setelah Israel terus melakukan serangan ke Rafah, dan laporan mengenai memburuknya situasi di garis depan Ukraina menambah tekanan lebih lanjut dari sisi risiko geopolitik, yang menguntungkan Emas sebagai aset safe-haven.
Emas Naik karena Bank-Bank Sentral Global Akhirnya Melanjutkan Penurunan Suku Bunga
Harga Emas naik karena bank-bank sentral di seluruh dunia mulai menurunkan suku bunga setelah mempertahankan suku bunga tetap tinggi selama bertahun-tahun untuk melawan inflasi.
Di Swedia, Riksbank mengambil langkah menurunkan suku bunga sebesar 0,25% menjadi 3,75% untuk pertama kalinya sejak tahun 2016 dan di Inggris, Bank of England (BoE) memberikan suara dengan margin yang lebih sempit 7-2 untuk mempertahankan suku bunga tidak berubah dibandingkan menurunkannya. Hasil ini lebih banyak satu suara dibandingkan dengan suara 8-1 pada pertemuan sebelumnya, yang menunjukkan peningkatan kesediaan untuk menurunkan suku bunga.
Selain itu, Swiss National Bank (SNB) menurunkan suku bunga pada pertemuan bulan Maret, dan Reserve Bank of Australia (RBA) membuat kebijakan dovish yang mengejutkan pasar pada pertemuan kebijakan terakhirnya. Selain itu, European Central Bank (ECB) telah menjamin akan menurunkan suku bunga pada bulan Juni.
Harga Emas Naik karena Data Tiongkok dan Prospek Permintaan
Harga Emas juga mengalami kenaikan pada hari Kamis setelah data perdagangan Tiongkok menunjukkan peningkatan ekspor Tiongkok yang lebih besar dari prakiraan sebesar 1,5% tahunan di April, pulih dari penurunan 7,5% di bulan sebelumnya.
Menurut data, impor naik 8,4%, mengalahkan prakiraan 5,4% dan penurunan sebelumnya sebesar 1,9%. Tiongkok adalah pemain penting di pasar emas global sehingga data ekonomi yang kuat dari negara tersebut berdampak pada valuasinya.
World Gold Council Menyoroti Permintaan Asia dan Bank Sentral
Permintaan Asia juga menjadi faktor yang disoroti oleh WGC, barometer pasar Emas global yang disegani, yang menerbitkan laporan terbarunya dan prospek masa depan terkait pasar Emas di bulan April.
Laporan WGC mencatat bahwa sementara permintaan India turun dan pasar berjangka Emas menunjukkan penyerapan yang mendatar, permintaan Tiongkok dan aliran ETF AS berubah positif, "bergabung dengan permintaan yang kuat untuk ETF Asia."
Pentingnya bank sentral sebagai pembeli utama juga disoroti, seperti halnya risiko geopolitik.
"Emas mencapai level tertinggi baru sepanjang masa di bulan April tetapi mundur pada akhir bulan: Pembelian Tiongkok dan bank sentral tampaknya menjadi pendorong utama dukungan," menurut laporan tersebut.
Mengenai prospek, WGC menyatakan bahwa "Risiko stagflasi sedang meningkat: pertumbuhan terlihat rapuh sementara inflasi tetap bermasalah. Para investor Asia mungkin akan terus menarik perhatian."
Prospek AS Bisa Membatasi Kenaikan
Namun, harga Emas mungkin kesulitan untuk mendapatkan daya tariknya, karena Federal Reserve (The Fed) AS merupakan satu-satunya bank sentral utama yang belum siap untuk menurunkan suku bunga. Divergensi sikap The Fed dibandingkan dengan bank-bank sentral lainnya juga memperkuat Dolar AS (USD) sehingga menciptakan hambatan lain bagi harga Emas dalam mata uang USD.
Meskipun data Nonfarm Payrolls AS minggu lalu menunjukkan pelemahan di pasar tenaga kerja AS yang mengisyaratkan bahwa Federal Reserve (The Fed) mungkin akan memangkas suku bunga lebih cepat dari yang telah diantisipasi, komentar dari pejabat The Fed sejak saat itu menunjukkan keengganan untuk menurunkan suku bunga.
Pada hari Rabu, Presiden The Fed Boston Susan Collins mengatakan bahwa sepertinya inflasi akan membutuhkan waktu "lebih lama dari yang dirakirakan sebelumnya" untuk kembali turun, yang menunjukkan bahwa Fed perlu mempertahankan suku bunga yang sangat tinggi untuk waktu yang lebih lama.
Sementara itu, Presiden The Fed Minneapolis Neel Kashkari mengatakan bahwa suku bunga kemungkinan harus tetap pada level saat ini untuk "periode yang lebih lama" untuk menurunkan inflasi.
Sementara itu, sebuah alat pengukur probabilitas berbasis pasar untuk keputusan suku bunga di masa depan oleh The Fed, alat CME FedWatch, menempatkan peluang penurunan suku bunga di bulan September atau lebih awal di 65% (turun dari 85% seminggu yang lalu) dan 78% di bulan November. Probabilitas di bulan November sebelumnya hampir 100%.
Analisis Teknis: Harga Emas Mundur dari Resistance di Puncak Kisaran
Harga emas (XAU/USD) telah menguji ulang dan mundur dari batas atas kisaran mini di sekitar $2.326. Harga saat ini menemukan support dari Simple Moving Average (SMA) 200 dan 50 pada grafik 4 jam, di $2.310-an.
Grafik 4 Jam XAU/USD
Indikator Moving Average Convergence Divergence (MACD) sedikit negatif, dengan garis merah pada histogram. Lebih jauh lagi, garis MACD telah melintas di bawah garis sinyal, memberikan sinyal jual.
Harga berpotensi turun kembali ke dasar kisaran di sekitar $2.280.
Tren harga Emas yang bullish pada grafik jangka menengah dan panjang (harian dan mingguan), secara keseluruhan menambah latar belakang yang mendukung.
Dengan demikian, penembusan yang menentukan dari bagian atas kisaran akan menandakan kemungkinan kenaikan ke target konservatif di $2.353 – bagian atas gelombang B dan perpanjangan Fibonacci 0,681 dari ketinggian kisaran yang diekstrapolasi lebih tinggi. Dalam kasus bullish, harga bahkan bisa mencapai $2.370.
Penembusan yang menentukan adalah penembusan yang ditandai dengan candlestick berwarna hijau yang lebih panjang dari rata-rata yang menembus di atas batas atas kisaran, dan ditutup di dekat level tertingginya; atau tiga candlestick berwarna hijau berturut-turut yang menembus di atas level masing-masing.
Pergerakan Terukur, Urusan yang belum Selesai
Harga emas berpotensi masih berada di tengah-tengah pola harga Measured Move bearish yang dimulai sejak 19 April.
Measured Move adalah pola tipe zig-zag yang terdiri dari tiga gelombang berlabel A, B, dan C, dengan C biasanya sama dengan panjang A atau Fibonnaci 0,681 dari A. Harga telah turun ke estimasi konservatif untuk gelombang C di $2.286, Fibonacci 0,681 dari gelombang A.
Namun, gelombang C masih dapat turun lebih rendah dan mencapai ekstrapolasi 100% dari gelombang A di $2.245. Pergerakan seperti itu akan dikonfirmasi oleh penembusan yang menentukan di bawah kisaran dan level terendah 3 Mei di $2.277.