WTI Melemah Mendekati $77,50 karena Ketidakpastian Seputar Permintaan Minyak

  • Harga Minyak WTI melanjutkan penurunan karena para pejabat the Fed mengindikasikan kenaikan suku bunga untuk waktu yang lebih lama, yang dapat mengurangi permintaan minyak.
  • Harga minyak mentah mendapat tekanan karena IHP Tiongkok menandai deflasi selama 19 bulan berturut-turut.
  • Menteri Perminyakan Irak, Hayan Abdul Ghani, berkomitmen pada pemangkasan produksi minyak secara sukarela yang telah disepakati oleh OPEC.

Harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) telah mengalami penurunan kedua berturut-turut, diperdagangkan di kisaran $77,70 per barel selama sesi Asia hari Senin. Tren penurunan harga minyak ini dapat dikaitkan dengan ketidakpastian seputar permintaan minyak mentah.

Pejabat Federal Reserve (The Fed) AS telah mengindikasikan bahwa suku bunga dapat tetap tinggi untuk waktu yang lama, yang berpotensi berdampak pada pertumbuhan dan mengurangi permintaan minyak di Amerika Serikat (AS), konsumen minyak terbesar di dunia. Selain itu, rilis Indeks Sentimen Konsumen AS pada hari Jumat menambah bukti yang menunjukkan perlambatan ekonomi. Indeks tersebut turun menjadi 67,4 di bulan Mei dari 77,2 di bulan April, mencapai level terendah dalam enam bulan terakhir dan berada di bawah ekspektasi pasar.

Seperti yang dilaporkan oleh Reuters, Neel Kashkari, Presiden Federal Reserve (The Fed) Minneapolis, menyampaikan kekhawatirannya mengenai tingkat pengetatan kebijakan moneter. Dalam sebuah wawancara dengan CNBC pada hari Jumat, Kashkari mengakui bahwa meskipun kriteria untuk kenaikan suku bunga lebih ketat, mereka tidak dapat sepenuhnya diabaikan. Selain itu, Presiden The Fed San Francisco Mary Daly menekankan pentingnya mempertahankan kebijakan restriktif yang berkepanjangan untuk mencapai tujuan inflasi Federal Reserve.

Selain itu, Tiongkok kembali mengalami penurunan dalam Indeks Harga Produsen (IHP), dengan penurunan sebesar 2,5%. Ini menandai deflasi selama 19 bulan berturut-turut, mengindikasikan kelesuan yang terus-menerus dalam permintaan bisnis di negara pengimpor minyak terbesar ini. Hal ini memberikan tekanan penurunan tambahan pada harga Minyak.

Di Timur Tengah, seperti yang dilaporkan oleh Reuters yang mengutip kantor berita pemerintah Irak, Hayan Abdul Ghani, Deputi Perdana Menteri untuk Urusan Energi dan Menteri Perminyakan Irak, menegaskan komitmen Irak terhadap pemangkasan produksi minyak secara sukarela yang telah disetujui oleh Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC). Ghani juga menyatakan kesiapan Irak untuk bekerja sama dengan sesama negara anggota dalam upaya-upaya yang bertujuan untuk mendorong stabilitas yang lebih besar di pasar minyak global.

Level Teknis Minyak AS WTI 

Tinjauan
Harga terakhir hari ini 77.81
Perubahan harian hari ini -0.04
Perubahan harian hari ini % -0.05
Pembukaan harian hari ini 77.85
 
Tren
SMA 20 Harian 81.14
SMA 50 Harian 81.52
SMA 100 Harian 78.18
SMA 200 Harian 79.75
 
Level
Tertinggi Harian Sebelumnya 79.56
Terendah Harian Sebelumnya 77.82
Tertinggi Mingguan Sebelumnya 79.56
Terendah Mingguan Sebelumnya 76.71
Tertinggi Bulanan Sebelumnya 87.12
Terendah Bulanan Sebelumnya 80.62
Fibonacci Harian 38,2% 78.48
Fibonacci Harian 61,8% 78.89
Pivot Point Harian S1 77.26
Pivot Point Harian S2 76.67
Pivot Point Harian S3 75.52
Pivot Point Harian R1 79
Pivot Point Harian R2 80.15
Pivot Point Harian R3 80.75

 

 

Bagikan: Pasokan berita