EUR/USD Melayang di Dekat 1,0900 dengan Selera Risiko yang Membaik
- EUR/USD mendapat dukungan setelah data IHK dan Penjualan Ritel yang lebih rendah yang dirilis pada hari Rabu.
- Dolar AS melemah karena imbal hasil obligasi pemerintah AS yang lebih rendah.
- Euro menguat karena meningkatnya ekspektasi akan konvergensi kebijakan moneter antara Zona Euro dan AS.
EUR/USD tak bergerak untuk melanjutkan kenaikan beruntun sesi keempat, diperdagangkan di sekitar 1,0880 selama jam-jam Asia pada hari Kamis. Penurunan Dolar AS (USD) berkontribusi menekan pasangan EUR/USD, yang dapat dikaitkan dengan meningkatnya minat risiko.
Pada hari Rabu, data Indeks Harga Konsumen (IHK) dan Penjualan Ritel bulanan yang lebih rendah dari prakiraan di Amerika Serikat (AS) mendukung probabilitas penurunan suku bunga beberapa kali oleh Federal Reserve (The Fed) pada tahun 2024. IHK AS melambat menjadi 0,3% bulan ke bulan di bulan April dan berada di angka 0,4% yang lebih rendah dari ekspektasi. Sementara itu, Penjualan Ritel mendatar, tidak sesuai dengan ekspektasi kenaikan sebesar 0,4%.
Indeks Dolar AS (DXY), yang mengukur kinerja Dolar AS (USD) terhadap enam mata uang utama, berada di kisaran 104,20. Penurunan imbal hasil obligasi pemerintah AS melemahkan Greenback. Imbal hasil obligasi pemerintah AS bertenor 2 tahun dan 10 tahun berada di 4,71% dan 4,32 pada saat artikel ini ditulis.
Di sisi Euro, pada hari Rabu, Produk Domestik Bruto (PDB) yang disesuaikan secara musiman untuk Zona Euro berekspansi sebesar 0,3% dari kuartal ke kuartal di kuartal pertama, memenuhi ekspektasi. Pertumbuhan ini menandakan pemulihan dari kontraksi 0,1% yang dialami pada dua kuartal sebelumnya. Selain itu, tingkat pertumbuhan tahunan sesuai dengan ekspektasi di 0,4%.
Euro mendapat dukungan dari meningkatnya ekspektasi akan konvergensi kebijakan moneter antara Zona Euro dan Amerika Serikat (AS). Bank Sentral Eropa (ECB) diprakirakan akan menurunkan suku bunga pada pertemuan mendatang di bulan Juni. Sementara itu, ekspektasi pasar meningkat bahwa the Fed akan mulai menurunkan suku bunga mulai September, terutama setelah inflasi inti melambat di bulan April untuk pertama kalinya dalam enam bulan terakhir.