USD/IDR Terjun Bebas, Rupiah Perkasa di 15.933 setelah IHK AS yang Lemah, Harga Perumahan Indonesia yang Kuat

  • USD/IDR anjlok hingga ke 15.933 akibat Dolar AS yang melemah setelah IHK AS yang lemah.
  • Indeks Harga Perumahan YoY Indonesia meningkat ke 1,89% di Kuartal pertama 2024.
  • Indeks Harga Konsumen (IHK) AS YoY di bulan April turun ke 3,4%.

USD/IDR terjun bebas pada perdagangan kemarin, Rupiah (IDR) menguat dan ditutup di 15.917. Pada perdagangan sesi Asia pagi ini, Rupiah berada di kisaran 15.933 setelah Dolar AS (USD) merosot ke 104,19 akibat data Indeks Harga Konsumen (IHK) AS yang dirilis semalam sesuai dengan prakiraan yang lebih lemah dari angka sebelumnya.

Inflasi yang diukur dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) AS di bulan April sesuai dengan estimasi pasar, turun ke 3,4% YoY dari kenaikan 3,5% di bulan sebelumnya. Inflasi IHK inti, yang tidak termasuk harga makanan dan energi, turun ke 3,6% YoY sesuai dengan estimasi dan lebih lemah dari angka sebelumnya 3,8%. Bersamaan dengan rilis data IHK tersebut, Penjualan Ritel AS tercatat melemah ke 3% YoY pada bulan April, di bawah angka sebelumnya 3,8%. Data Penjualan Ritel bulanan berada di 0% di bawah konsensus 0,4%.

Data-data dari Amerika Serikat yang lemah tersebut telah menekan Greenback, karena menguatnya harapan pemangkasan suku bunga The Fed tahun ini. Menurut Tim Riset Wells Fargo, secara keseluruhan, data inflasi bulan April akan membantu memulihkan kepercayaan diri The Fed bahwa pertumbuhan harga terus berlanjut secara moderat melalui gejolak dari bulan ke bulan. Kemudian, tim riset tersebut melanjutkan dengan menyebutkan bahwa “kami pikir akan membutuhkan lebih dari satu laporan IHK yang solid untuk mendorong penurunan suku bunga pertama.”

Kemarin, Badan Pusat Statistik (BPS) Indonesia melaporkan bahwa Neraca Perdagangan Indonesia di bulan April mengalami surplus sebesar USD3,56 Miliar, lebih tinggi dibandingkan estimasi pasar sebesar USD3,30 Miliar dan di bawah USD4,47 Miliar pada bulan sebelumnya. Data yang optimis ini membantu Rupiah menguat terhadap Greenback.

Bank Indonesia baru saja merilis angka Indeks Harga Perumahan YoY, yang meningkat ke 1,89% di Kuartal pertama 2024, lebih tinggi dari 1,74% pada kuartal keempat 2023. Menurut laporan BI, penjualan properti residensial tumbuh 31,16% (yoy), jauh di atas kuartal sebelumnya yang tumbuh sebesar 3,37% (yoy).

Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo percaya bahwa Rupiah akan terus menguat melawan Dolar AS, setelah BI menaikkan suku bunganya, Rupiah berada di kisaran 16.000. Menurutnya, sesuai dengan fundamental di Indonesia, Rupiah akan mengungguli Dolar AS, dan BI sedang mengupayakan untuk menurunkan Rupiah di bawah 16.000 per Dolar AS.

Malam nanti, para pedagang akan memantau data Klaim Tunjangan Pengangguran AS pada pekan yang berakhir tanggal 10 Mei dan beberapa pidato dari pejabat The Fed. 

Level-Level Teknis USD/IDR

Overview
Today last price 15934
Today Daily Change 16.9000
Today Daily Change % 0.11
Today daily open 15917.1
 
Trends
Daily SMA20 16130.0875
Daily SMA50 15953.191
Daily SMA100 15794.405
Daily SMA200 15654.8055
 
Levels
Previous Daily High 16131
Previous Daily Low 15716.5
Previous Weekly High 16102.05
Previous Weekly Low 15968.7
Previous Monthly High 16706.45
Previous Monthly Low 15825
Daily Fibonacci 38.2% 15874.839
Daily Fibonacci 61.8% 15972.661
Daily Pivot Point S1 15712.0667
Daily Pivot Point S2 15507.0333
Daily Pivot Point S3 15297.5667
Daily Pivot Point R1 16126.5667
Daily Pivot Point R2 16336.0333
Daily Pivot Point R3 16541.0667

 


 

Bagikan: Pasokan berita