USD/IDR Memantul, Membawa Rupiah ke 15.972, Cermati Pidato Pejabat The Fed

  • USD/IDR memantul ke 15.972 karena Dolar AS melakukan koreksi.
  • Para pejabat The Fed menegaskan bahwa akan membutuhkan waktu yang lebih lama agar inflasi mencapai target di 2%.
  • Gubernur Bank Indonesia meyakini bahwa Rupiah akan terus menguat terhadap Dolar AS, hingga di bawah 16.000.

USD/IDR kembali bergerak di atas level support di 15.930 setelah memantul dari level terendah kemarin di 15.882. Pada saat berita ini ditulis di perdagangan sesi Asia, Rupiah (IDR) diperdagangkan di 15.972 per Dolar AS (USD). Indeks Dolar AS (DXY) yang mengukur Greenback terhadap enam mata uang utama lainnya, saat ini sedang terkoreksi ke 104,59.

Klaim Tunjangan Pengangguran yang dirilis semalam di sesi AS, menunjukkan kenaikan ke 222.000 untuk pekan yang berakhir pada tanggal 10 Mei, seperti yang dilaporkan oleh Departemen Tenaga Kerja AS (DoL). Angka tersebut berada di atas konsensus pasar 220.000 dan di bawah angka sebelumnya yaitu kenaikan 232.000. 

Pada hari Kamis, Presiden The Fed Bank of Atlanta Raphael Bostic menyatakan bahwa dia tidak terlalu memikirkan sejauh mana penurunan suku bunga tahun ini, tapi lebih memikirkan menentukan waktu yang tepat untuk memulai pelonggaran suku bunga.

Presiden The Fed Cleveland Loretta Mester menyatakan bahwa The Fed harus mempertahankan sikap restriktifnya untuk menurunkan inflasi, dan mungkin diperkukan waktu lebih lama untuk mendapatkan keyakinan bahwa inflasi bergerak menuju target 2%. 

Presiden Federal Reserve Bank Richmond Thomas Barkin juga memberikan komentar yang senada, dengan mengatakan bahwa ia meyakini bahwa inflasi akan turun, namun membutuhkan waktu yang lebih lama dan fokus pada waktu pemangkasan.

Pendekatan hati-hati tersebut dari para pengambil kebijakan The Fed telah memberikan sedikit dukungan pada Dolar AS sehingga mendukung pasangan USD/IDR.

Kemarin, Bank Indonesia (BI) telah merilis hasil survei Harga Properti Residensial (SHPR), yang menunjukkan bahwa harga perumahan di Indonesia meningkat ke 1,89% pada kuartal 1-2024, lebih tinggi dibandingkan dengan 1,74% pada kuartal 4-2023. 

Menurut Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo, setelah BI menaikkan suku bunganya ke 6,25%, mata uang Indonesia akan terus menguat melawan Dolar AS, yang juga terbantu oleh fundamental yang baik. Lebih lanjut Gubernur BI ini menyebutkan bahwa BI sedang mengupayakan untuk memperkuat Rupiah hingga mencapai di bawah 16.000 per Dolar AS.

Ada empat faktor yang dapat membuat nilai Rupiah menguat, imbal hasil yield differential yang menarik, menurunnya premi risiko, prospek ekonomi yang membaik dan komitmen Bank Indonesia untuk menstabilkan nilai Rupiah, seperti yang disampaikan sebelumnya oleh Bos BI, Perry Warjiyo.

Kemudian, malam ini di sesi Amerika, pidato dari Kashkari, Waller, dan Daly The Fed akan dicermati oleh para investor untuk mendapatkan petunjuk lebih lanjut terkait jalur kebijakan The Fed.

Level-Level Teknis USD/IDR

Tinjauan
Harga terakhir hari ini 15965
Perubahan harian hari ini 35.1500
Perubahan harian hari ini % 0.22
Pembukaan harian hari ini 15929.85
 
Tren
SMA 20 Harian 16115.94
SMA 50 Harian 15959.437
SMA 100 Harian 15799.116
SMA 200 Harian 15658.1348
 
Level
Tertinggi Harian Sebelumnya 16070
Terendah Harian Sebelumnya 15880.95
Tertinggi Mingguan Sebelumnya 16102.05
Terendah Mingguan Sebelumnya 15968.7
Tertinggi Bulanan Sebelumnya 16706.45
Terendah Bulanan Sebelumnya 15825
Fibonacci Harian 38,2% 15997.7829
Fibonacci Harian 61,8% 15953.1671
Pivot Point Harian S1 15850.5333
Pivot Point Harian S2 15771.2167
Pivot Point Harian S3 15661.4833
Pivot Point Harian R1 16039.5833
Pivot Point Harian R2 16149.3167
Pivot Point Harian R3 16228.6333

 


 

Bagikan: Pasokan berita