USD/JPY Menunjukkan Kontraksi Volatilitas di Dekat 155,60 saat Dolar AS Datar
- USD/JPY terjebak dalam kisaran ketat karena Dolar AS konsolidasi.
- Dolar AS tetap absen meskipun para pejabat The Fed mempertahankan panduan hawkish pada suku bunga.
- Para investor menunggu data IMP S&P Global AS dan data IHK Nasional Jepang.
Pasangan USD/JPY menunjukkan kontraksi volatilitas yang tajam di dekat 155,60 di sesi Eropa hari ini. Aset ini kesulitan menentukan arah karena investor mengalihkan fokus ke risalah Federal Open Market Committee (FOMC) untuk pertemuan bulan Mei dan komentar dari para pembuat kebijakan Federal Reserve (The Fed) yang akan memberikan panduan baru mengenai prospek suku bunga.
S&P 500 futures telah membukukan kenaikan yang layak di sesi Eropa, menunjukkan peningkatan selera risiko investor. Indeks Dolar AS (DXY), yang melacak nilai Greenback terhadap enam mata uang utama, konsolidasi dalam kisaran ketat di sekitar 104,50.
Para pengambil kebijakan The Fed diprakirakan akan menggunakan nada hawkish pada suku bunga dalam pertemuan kebijakan bulan Mei. Data Indeks Harga Konsumen (IHK) Amerika Serikat (AS) mengecewakan para pengambil kebijakan The Fed dalam tiga bulan pertama, memaksa mereka untuk menekankan mempertahankan suku bunga di level saat ini.
Untuk bulan April, inflasi AS telah turun sesuai prakiraan dan permintaan tenaga kerja tetap lemah, mengindikasikan bahwa kemajuan dalam penurunan inflasi ke target 2% berada pada jalurnya. Ini memperkuat ekspektasi bagi The Fed untuk menurunkan suku bunga mulai pertemuan bulan September.
Di sisi data ekonomi, para investor akan menantikan data IMP S&P Global AS untuk bulan Mei, yang akan dipublikasikan pada hari Kamis. Data ekonomi akan menunjukkan apakah perekonomian secara efektif mengatasi konsekuensi dari suku bunga The Fed yang lebih tinggi.
Sementara itu, Yen Jepang berada di bawah tekanan karena para investor khawatir terhadap terbatasnya ruang lingkup pengetatan kebijakan Bank of Japan (BoJ). Perekonomian Jepang mengalami kontraksi pada laju yang lebih cepat pada kuartal pertama tahun ini. Kedepannya, data IHK Nasional akan memberikan panduan baru mengenai suku bunga, yang akan dipublikasikan pada hari Jumat. IHK Nasional tidak termasuk barang segar diprakirakan turun ke 2,2% dari sebelumnya 2,6%.