Dolar Kanada Terdepresiasi karena Harga Minyak Lebih Rendah, Risalah The Fed di Depan Mata
- Dolar Kanada melemah di tengah lebih rendahnya harga minyak mentah.
- Dolar AS menguat karena imbal hasil AS yang lebih tinggi menjelang Risalah FOMC.
- Harga WTI terus melemah karena ekspektasi The Fed akan mempertahankan suku bunga lebih tinggi untuk jangka waktu yang lebih lama.
USD/CAD memperpanjang kenaikan untuk sesi ketiga berturut-turut, diperdagangkan di sekitar 1,3660 selama jam-jam Eropa pada hari ini. Apresiasi pasangan mata uang ini dapat dikaitkan dengan penguatan Dolar AS (USD), kemungkinan disebabkan oleh imbal hasil obligasi Pemerintah AS yang lebih tinggi. Para pedagang menunggu Risalah pertemuan Federal Open Market Committee (FOMC) yang diadakan pada tanggal 1 Mei, mencari petunjuk lebih lanjut tentang sikap kebijakan The Fed.
Indeks Dolar AS (DXY), yang mengukur nilai Greenback terhadap 6 mata uang utama lainnya, naik tipis ke dekat 104,70 dengan imbal hasil obligasi Pemerintah AS bertenor 2-tahun dan 10-tahun masing-masing di 4,56% dan 4,43%, pada saat penulisan.
Federal Reserve (The Fed) mempertahankan sikap hati-hati pada inflasi dan potensi penurunan suku bunga pada tahun 2024. Berbicara pada acara bertajuk "Perbankan Sentral dalam Sistem Keuangan Pasca-Pandemi" pada hari Rabu, Presiden Federal Reserve Bank Boston Susan Collins menekankan bahwa kemajuan menuju penyesuaian suku bunga akan memakan waktu lebih lama. Selain itu, Gubernur Fed Christopher Waller menyebutkan bahwa ia perlu melihat data inflasi yang positif selama beberapa bulan lagi sebelum merasa nyaman mendukung pelonggaran kebijakan.
Di sisi CAD, harga minyak mentah yang lebih rendah memberikan tekanan pada Dolar Kanada (CAD), mengingat status Kanada sebagai eksportir Minyak terbesar ke Amerika Serikat (AS). Harga minyak West Texas Intermediate (WTI) diperdagangkan di sekitar $77,80 per barel, pada saat penulisan. Penurunan harga minyak mentah dapat disebabkan oleh ekspektasi Federal Reserve akan mempertahankan suku bunga yang lebih tinggi dalam jangka waktu lama, yang mungkin berdampak pada konsumsi bahan bakar di AS, konsumen minyak terbesar di dunia.
Tingkat inflasi inti trimmed-mean yang disukai Bank of Canada (BoC) turun ke 2,9%. Selain itu, tingkat inflasi inti median BoC turun lebih besar dari yang diantisipasi ke 2,6%, menandai level terendah sejak Juni 2021. Perkembangan ini telah memperkuat ekspektasi penurunan suku bunga BoC pada bulan Juni, sehingga melemahkan Dolar Kanada (CAD).