Prakiraan Harga Perak: XAG/USD Melonjak ke Dekat $31,00 di Tengah Meningkatnya Ketegangan Geopolitik
- Harga Perak menguat karena meningkatnya ketegangan geopolitik di Timur Tengah.
- Serangan Israel di Rafah pada hari Minggu menewaskan sedikitnya 35 orang, meningkatkan tekanan seputar konflik di Gaza.
- Dolar AS yang lemah memperkuat kekuatan logam abu-abu.
Harga Perak naik ke $30,80 per troy ounce selama sesi Eropa pada hari Senin. Komoditas safe-haven seperti Perak menguat karena meningkatnya ketegangan geopolitik di Timur Tengah. Menurut CNN, serangan Israel menewaskan sedikitnya 35 orang di Rafah pada hari Minggu, meningkatkan tekanan atas perang di Gaza.
Para pejabat menyatakan bahwa perundingan gencatan senjata dan penyanderaan akan dilanjutkan minggu depan. Namun, negosiasi antara Israel dan Hamas terhenti karena kedua belah pihak tidak dapat mencapai kesepakatan karena perbedaan kondisi-kondisi utama.
Lonjakan harga logam abu-abu juga disebabkan oleh lemahnya Dolar AS (USD) setelah munculnya sentimen pasar yang positif setelah Ekspektasi Inflasi Konsumen 5-tahun University of Michigan untuk bulan Mei yang lebih lemah dirilis pada hari Jumat.
Ekspektasi Inflasi Konsumen 5-tahun UoM untuk bulan Mei pada hari Jumat. Angka ini sedikit turun ke 3,0%, di bawah prakiraan 3,1%. Meskipun Indeks Sentimen Konsumen direvisi menjadi 69,1 dari angka pendahuluan 67,4, indeks ini masih merupakan level terendah dalam enam bulan. Angka-angka ini kemungkinan berkontribusi pada penguatan sentimen investor terhadap potensi penurunan suku bunga Federal Reserve.
Namun, pernyataan hawkish baru-baru ini dari para pejabat The Fed mengindikasikan bahwa bank sentral akan mempertahankan suku bunga yang lebih tinggi untuk jangka waktu yang lebih lama. Wakil Ketua The Fed Michael Barr menekankan perlunya lebih banyak waktu untuk mengevaluasi efektivitas kebijakan yang restriktif, sementara Presiden Fed Atlanta Raphael Bostic menegaskan kembali prakiraannya bahwa hanya satu kali penurunan suku bunga tahun ini. Suku bunga yang tinggi mengurangi daya tarik aset-aset yang tidak memberikan imbal hasil seperti Perak.