Yen Jepang Terdepresiasi, Sementara Dolar AS Tetap Lebih Kuat Jelang Pengukur Inflasi AS

  • Yen Jepang melemah menjelang pengukur inflasi yang disukai The Fed, PCE Inti.
  • Adachi dari BoJ mendukung kenaikan suku bunga jika JPY yang lebih lemah menyebabkan peningkatan inflasi.
  • Penurunan imbal hasil obligasi pemerintah AS dapat membatasi kenaikan Dolar AS.

Yen Jepang (JPY) melemah meskipun Indeks Harga Konsumen (HK) Tokyo, naik ke 2,2% tahunan di bulan Mei, naik dari kenaikan 1,8% di bulan April, yang merupakan level terendah dalam 26 bulan. Selain itu, Penjualan Ritel (YoY) Jepang tumbuh 2,4% di bulan April, naik dari kenaikan 1,1% yang direvisi lebih rendah di bulan Maret dan melampaui prakiraan tumbuh 1,9%. Ini menandai ekspansi selama 26 bulan berturut-turut, mengindikasikan periode konsumsi sehat yang berkelanjutan di Jepang.

Bank of Japan (BoJ) telah mempertahankan sikap kebijakan moneter yang telah mengakar kuat. Jika inflasi nasional di Jepang menurun, hal ini akan mencegah bank sentral untuk menaikkan suku bunga. Perbedaan suku bunga yang signifikan antara Jepang dan negara-negara lain terus menekan Yen Jepang, mendukung pasangan USD/JPY.

Dolar AS (USD) pulih menjelang pengukur inflasi pilihan Federal Reserve, Indeks Harga Belanja Konsumsi Perorangan Inti (Core Personal Consumption Expenditures/PCE), yang akan dirilis pada hari Jumat. Penurunan imbal hasil obligasi pemerintah AS dapat membatasi kenaikan Dolar AS.

Indeks Dolar AS (DXY), yang mengukur nilai Dolar AS (DXY) terhadap enam mata uang utama lainnya, diperdagangkan lebih tinggi di sekitar 104,80 dengan imbal hasil obligasi pemerintah AS bertenor 2 tahun dan 10 tahun berada di level 4,92% dan 4,54% pada saat berita ini ditulis.

Intisari Penggerak Pasar Harian: Yen Jepang Merayap Lebih Rendah karena Penghindaran Risiko

  • Menurut laporan Reuters, Menteri Keuangan Jepang Shunichi Suzuki menyatakan pada hari Jumat bahwa “penting bagi mata uang untuk bergerak stabil mencerminkan fundamental.” Suzuki juga menyebutkan bahwa dia memantau dengan cermat pergerakan valuta asing dan siap mengambil semua tindakan yang diperlukan terkait valas.
  • Indeks Harga Konsumen (IHK) inti Tokyo naik 1,9% dari tahun ke tahun di bulan Mei, naik dari level terendah dua tahun di 1,6% di bulan April, seperti yang diharapkan. Angka ini masih berada di bawah target 2% Bank of Japan (BoJ) selama dua bulan berturut-turut, mengurangi tekanan pada BoJ untuk menaikkan suku bunga dalam waktu dekat.
  • Penjualan Ritel Jepang (YoY) tumbuh 2,4% di bulan April, meningkat dari kenaikan 1,1% yang direvisi turun di bulan Maret dan melampaui perkiraan pasar sebesar 1,9%. Ini menandai ekspansi selama 26 bulan berturut-turut, mengindikasikan periode konsumsi yang sehat di Jepang.
  • Pada hari Kamis, tingkat pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) AS yang disetahunkan direvisi lebih rendah menjadi 1,3% dari 1,6% untuk kuartal pertama. Selain itu, Klaim Pengangguran Awal mingguan AS untuk minggu yang berakhir pada tanggal 24 Mei naik menjadi 219 ribu dari pekan sebelumnya 216 ribu, di atas konsensus pasar 218 ribu.
  • Menurut Bloomberg, Presiden Federal Reserve Bank of Atlanta Raphael Bostic menyatakan pada hari Rabu bahwa jalur inflasi diperkirakan tidak akan merata, dan penurunan luasnya inflasi akan meningkatkan kepercayaan akan perlunya penurunan suku bunga.
  • Pada hari Rabu, laporan Fed Beige Book yang mencakup bulan April hingga pertengahan Mei menunjukkan bahwa aktivitas ekonomi nasional mengalami sedikit pertumbuhan, dengan kondisi yang beragam di seluruh industri dan distrik. Laporan ini juga menunjukkan bahwa lapangan kerja naik sedikit, pertumbuhan upah moderat, dan harga-harga naik secara moderat karena konsumen menolak kenaikan harga lebih lanjut.
  • Reuters melaporkan bahwa Neel Kashkari, Presiden Federal Reserve Bank of Minneapolis, mengisyaratkan kemungkinan kenaikan suku bunga. Kashkari mengatakan, "Saya tidak yakin ada orang yang benar-benar mengesampingkan opsi untuk menaikkan suku bunga," mengungkapkan keraguannya mengenai tren disinflasi dan memproyeksikan hanya ada dua kali penurunan suku bunga.
  • Pada hari Rabu, anggota dewan BoJ Seiji Adachi menekankan pengurangan pembelian obligasi secara bertahap untuk memastikan bahwa imbal hasil jangka panjang secara akurat mencerminkan sinyal pasar. Selain itu, Adachi menyarankan bahwa menaikkan suku bunga bisa jadi tepat jika JPY yang lebih lemah menyebabkan peningkatan inflasi, demikian Reuters.

Analisis Teknis: USD/JPY Diperdagangkan di Sekitar 157,00

Pasangan USD/JPY diperdagangkan di sekitar 156,80 pada hari Jumat. Grafik harian menunjukkan segitiga simetris, mengindikasikan jeda dalam tren bullish yang berlaku. Namun, Relative Strength Index (RSI) 14 hari tetap di atas 50, menunjukkan bias bullish yang berkelanjutan untuk pasangan mata uang ini.

Pasangan USD/JPY dapat menguji batas atas dari segitiga simetris, diikuti oleh level psikologis 158,00. Jika level ini ditembus, target selanjutnya adalah 160,32, menandai titik tertinggi dalam lebih dari tiga puluh tahun.

Pada sisi negatif, support terdekat muncul pada level psikologis 157,00, diikuti oleh Exponential Moving Average (EMA) sembilan hari di 156,55. Penurunan lebih lanjut dapat menyebabkan pasangan USD/JPY menguji batas bawah dari segitiga simetris.

USD/JPY: Grafik Harian

(Berita ini dikoreksi pada 31 Mei pukul 09:20 GMT/16:20 WIB menjadi Klaim Pengangguran adalah untuk pekan yang berakhir pada 24 Mei, bukan 2 Mei.)

Harga Yen Jepang dalam 7 Hari Terakhir

Tabel di bawah ini menunjukkan persentase perubahan nilai tukar Yen Jepang (JPY) terhadap beberapa mata uang utama yang terdaftar dalam 7 hari terakhir. Yen Jepang adalah yang terkuat terhadap Dolar AS.

  IDR EUR GBP CAD AUD JPY NZD CHF
IDR   -0.07% -0.22% -0.49% -0.51% -0.17% -0.51% -1.12%
EUR 0.06%   -0.16% -0.42% -0.42% -0.10% -0.42% -1.06%
GBP 0.22% 0.15%   -0.26% -0.27% 0.07% -0.26% -0.89%
CAD 0.47% 0.45% 0.27%   -0.02% 0.33% 0.00% -0.65%
AUD 0.50% 0.43% 0.28% 0.02%   0.34% 0.00% -0.59%
JPY 0.15% 0.11% -0.06% -0.32% -0.35%   -0.31% -0.97%
NZD 0.50% 0.41% 0.28% 0.02% 0.00% 0.34%   -0.64%
CHF 1.09% 1.05% 0.88% 0.64% 0.62% 0.93% 0.62%  

Heat Map menunjukkan persentase perubahan mata uang utama terhadap satu sama lain. Mata uang dasar dipilih dari kolom kiri, sedangkan mata uang pembanding dipilih dari baris atas. Contohnya, jika Anda memilih Euro dari kolom kiri dan bergerak di sepanjang garis horizontal ke Yen Jepang, maka persentase perubahan yang ditampilkan di dalam kotak akan menunjukkan EUR (dasar)/JPY (pembanding).

Bagikan: Pasokan berita