USD/IDR Melemah, Dorong Rupiah ke 16.230 setelah Data IMP S&P Global dan Inflasi Indonesia

  • USD/IDR melemah ke 16.230 setelah menyentuh tertinggi sementara pagi tadi di 16.260.
  • Inflasi Indonesia tahun-ke-tahun di bulan Mei keluar di di 2,84%, lebih rendah dari estimasi di 2,94%.
  • Para pedagang masih mengharapkan pemangkasan suku bunga The Fed di tahun ini, setelah data PCE AS Jumat lalu.

Pasangan mata uang USD/IDR melemah ke 16.230 di pertengahan jam perdagangan sesi Asia setelah rilis data inflasi Indonesia yang lebih rendah dari prakiraan dan IMP Manufaktur S&P Global yang lebih lemah dari angka sebelumnya.

Badan Pusat Statistik (BPS) Indonesia telah merilis data Inflasi tahun-ke-tahun bulan Mei yang berada di 2,84%, lebih rendah dari estimasi pasar dan sebelumnya, masing-masing di 2,94% dan 3%. Inflasi bulan-ke-bulan tercatat di -0,03%, di bawah estimasi 0,05% dan sebelumnya 0,25%. Inflasi inti tahun-ke-tahun terlihat di 1,93%, lebih tinggi dari 1,82% dan estimasi 1,88%.

Sementara, sebelumnya di awal perdagangan pagi ini, S&P Global melaporkan Indeks Manager Manufaktur (IMP) Indonesia bulan Mei jatuh ke 52,1 dari 52,9 pada bulan April. Poin-poin penting dari laporan yang dirilis menyebutkan bahwa output dan permintaan baru kembali naik meski pada kisaran yang lebih lambat, keyakinan terhadap perkiraan mendatang di posisi terendah dalam waktu lebih dari empat tahun dan inflasi biaya input naik.

Direktur Ekonomi S&P Global Market Intelligence, Paul Smith, memberikan tanggapannya dengan mengatakan, “Data survei bulan Mei di Indonesia menunjukkan kinerja solid. Meski pertumbuhan bertahan positif, terlihat tanda-tanda akan memburuk. Tingkat pertumbuhan secara umum rendah,  sementara kepercayaan diri turun ke posisi terendah selama lebih dari empat tahun. Tekanan biaya juga naik. Dapat dipahami bahwa perusahaan-perusahaan berhati-hati terhadap jumlah tenaga kerja dengan menunggu dan memantau daripada mengganti para staf yang berhenti.”

Laporan inflasi AS yang dirilis pada hari Jumat lalu, sesuai dengan estimasi yang memperkuat harapan bahwa Federal Reserve akan memangkas suku bunga tahun ini, sehingga membuat Dolar AS (USD) melemah. 

Indeks Indeks Harga Belanja Konsumsi Perorangan (Personal Consumption Expenditures/PCE) AS, ukuran yang lebih disukai oleh The Fed untuk mengukur inflasi MoM AS, tetap di 0,3% pada bulan April, sesuai dengan estimasi. PCE YoY stabil di 2,7%, PCE Inti YoY 2,8% dan PCE Inti MoM turun ke 0,2%, lebih rendah dari estimasi dan sebelumnya di 0,3%.

Pada hari Kamis pekan lalu, Presiden Federal Reserve Bank of Atlanta, Bostic, mengatakan bahwa jalur inflasi akan bergelombang dan berkurangnya tingkat inflasi akan memperkuat keyakinan untuk pemangkasan suku bunga.

Para pedagang memperhitungkan penurunan suku bunga kemungkinan akan dilakukan paling cepat pada pertemuan The Fed di bulan September. Menurut alat CME FedWatch, peluang pemangkasan di bulan tersebut berada di 50%.

Fokus pekan ini akan tertuju pada data lapangan kerja di Amerika Serikat. Beberapa data penting lainnya dari AS juga patut dicermati seperti yang disebutkan lebih terperinci dalam artikel ini, ECB dan NFP AS mencuri perhatian.

Level-Level Teknis USD/IDR

Overview
Today last price 16220.75
Today Daily Change -34.3500
Today Daily Change % -0.21
Today daily open 16255.1
 
Trends
Daily SMA20 16069.7525
Daily SMA50 16058.722
Daily SMA100 15864.115
Daily SMA200 15701.0985
 
Levels
Previous Daily High 16276.55
Previous Daily Low 16228
Previous Weekly High 16283
Previous Weekly Low 15995
Previous Monthly High 16283
Previous Monthly Low 15716.5
Daily Fibonacci 38.2% 16258.0039
Daily Fibonacci 61.8% 16246.5461
Daily Pivot Point S1 16229.8833
Daily Pivot Point S2 16204.6667
Daily Pivot Point S3 16181.3333
Daily Pivot Point R1 16278.4333
Daily Pivot Point R2 16301.7667
Daily Pivot Point R3 16326.9833

 

 

Bagikan: Pasokan berita