USD/IDR Sedikit Turun, Rupiah Bertahan di Bawah 16.300 Menjelang NFP AS Besok

  • USD/IDR saat ini sedikit turun ke 16.292 setelah menyentuh tertinggi baru pekan ini di 16.355 pada perdagangan kemarin.
  • Pelemahan Rupiah masih terseret oleh penguatan Dolar AS, BI melakukan upaya di pasar keuangan untuk menstabilkan kurs IDR.
  • Para pedagang menunggu data NFP AS yang dirilis besok, angka di atas 200.000 akan mendongkrak USD.

Rupiah (IDR) sedikit menguat siang ini terhadap Dolar AS (USD), setelah pasangan USD/IDR menyentuh tertinggi baru pekan ini di 16.355, sekarang diperdagangkan di sekitar 16.292. Para pedagang tampaknya enggan untuk melakukan perdagangan yang agresif menjelang data Nonfarm Payrolls (NFP) AS besok (Jumat, 7 Juni).

USD/IDR berayun mengikuti pergerakan Dolar AS, dengan Indeks Dolar AS (DXY) masih tertahan oleh support di 104 dan saat ini bergerak di 104,09.

Inflasi tahun-ke-tahun bulan Mei di Indonesia yang dirilis pada awal pekan ini, menunjukkan bahwa inflasi berada di 2,84% turun dari 3% pada bulan April. Tingkat ini masih berada dalam kisaran target Bank Indonesia di 1,5% hingga 3,5% untuk tahun 2024. 

Dalam Wawancara Pengarahan Pers Prospek Ekonomi Regional Departemen Asia Pasifik pada bulan April lalu, International Monetary Fund (IMF) menyampaikan bahwa badan ini melihat pertumbuhan di Indonesia cukup kuat yaitu sebesar 5% pada tahun 2024 dan 5,1% pada tahun 2025. Fundamental makro di Indonesia tampak cukup baik dan IMF menunggu untuk melihat perincian pemerintahan yang baru saat mulai menjabat. 

Lebih lanjut, IMF menyampaikan bahwa Indonesia memiliki potensi pertumbuhan yang lebih tinggi, khususnya dengan kebijakan struktural yang tepat. Jika Indonesia menutup kesenjangan infrastruktur serta pendidikan, dan memperbaiki struktur tata kelola, potensi pertumbuhan Indonesia akan lebih tinggi.

Dalam mengatasi pelemahan Rupiah, Bank Indonesia (BI) telah menaikkan suku bunga ke 6,25% dari 6,00% pada bulan April. BI berupaya untuk menjaga kestabilan nilai tukar Rupiah dengan masuk ke pasar keuangan melalui spot, maupun DNDF (Domestic Non Deliverable Forward), seperti yang disampaikan oleh Destry Damayanti, Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia yang baru saja terpilih kembali untuk melakukan jabatannya di periode 2024-2029.

Sementara di Amerika Serikat (AS), data-data ekonomi yang beragam meningkatkan spekulasi penurunan suku bunga Federal Reserve (The Fed) di bulan September sehingga membuat Dolar AS tertekan.

Semalam, IMP Jasa ISM AS di bulan Mei naik melonjak ke 53,8, melampaui prakiraan di 50,8. Lalu, laporan Perubahan Ketenagakerjaan ADP AS di bulan Mei menunjukkan penambahan pegawai baru sebesar 152.000, jauh di bawah prakiraan 175.000 dan angka sebelumnya yang direvisi ke 188.000 pada bulan April.

Data-data tersebut menyusul serangkaian data dari AS yang mengecewakan, mengikuti rilis IMP Manufaktur ISM AS pada hari Senin yang melemah ke 48,7 dari angka sebelumnya di 49,2 dan lebih rendah dari prakiraan 49,6.

Beberapa pejabat The Fed mengatakan bahwa inflasi AS saat ini masih terlalu tinggi untuk melakukan penurunan suku bunga. Presiden The Fed New York John Williams menyebutkan bahwa inflasi akan menurun pada paruh kedua tahun 2024, namun, ia merasa tidak ada urgensi untuk mengambil kebijakan moneter, seperti yang dilaporkan oleh Reuters.

Para pedagang akan memantau data Nonfarm Payrolls (NFP) AS besok malam di sesi Amerika, yang dirilis pada pukul 12:30 GMT (19:30 WIB). Angka NFP untuk bulan Mei diprakirakan akan mencapai 185.000 dari 175.000 yang tercatat pada bulan April. Menurut Yohay Elam, seorang Analis Senior FXStreet, “Angka di atas 200.000 akan menjadi kabar baik bagi perekonomian dan Dolar AS, namun akan menjadi kabar buruk bagi saham dan Emas. Angka di bawah 150.000 akan berdampak sebaliknya.”

Level-Level Teknis USD/IDR

Tinjauan
Harga terakhir hari ini 16286.05
Perubahan harian hari ini -22.4500
Perubahan harian hari ini % -0.14
Pembukaan harian hari ini 16308.5
 
Tren
SMA 20 Harian 16101.21
SMA 50 Harian 16085.13
SMA 100 Harian 15884.15
SMA 200 Harian 15716.8013
 
Level
Tertinggi Harian Sebelumnya 16353.15
Terendah Harian Sebelumnya 16220
Tertinggi Mingguan Sebelumnya 16283
Terendah Mingguan Sebelumnya 15995
Tertinggi Bulanan Sebelumnya 16283
Terendah Bulanan Sebelumnya 15716.5
Fibonacci Harian 38,2% 16302.2867
Fibonacci Harian 61,8% 16270.8633
Pivot Point Harian S1 16234.6167
Pivot Point Harian S2 16160.7333
Pivot Point Harian S3 16101.4667
Pivot Point Harian R1 16367.7667
Pivot Point Harian R2 16427.0333
Pivot Point Harian R3 16500.9167

 


 

Bagikan: Pasokan berita