AUD/JPY Merayap Lebih Tinggi ke Dekat 103,50 karena Sentimen Hawkish di Sekitar RBA
- AUD/JPY menguat karena RBA memprakirakan akan menaikkan suku bunga kebijakan jika inflasi tidak kembali ke kisaran 1%-3%.
- Dolar Australia mendapat dukungan karena Surplus Perdagangan melebar A$6.548 juta (US$4.321,68 juta) di bulan Mei.
- PDB Jepang yang disetahunkan menunjukkan bahwa perekonomian Jepang mengalami penurunan 1,8% pada kuartal pertama, dibandingkan prakiraan turun 2,0%.
AUD/JPY memangkas penurunan baru-baru ini, diperdagangkan di sekitar 103,50 selama sesi Eropa pada hari Senin. Dolar Australia (AUD) menguat karena sentimen hawkish di seputar Reserve Bank of Australia (RBA). Pekan lalu, Gubernur RBA Michele Bullock mengindikasikan bahwa bank sentral siap menaikkan suku bunga jika Indeks Harga Konsumen (IHK) tidak kembali ke kisaran target 1%-3%, menurut NCA NewsWire.
Dolar Australia memperoleh dukungan karena sentimen pasar membaik setelah rilis Neraca Perdagangan negara tersebut pada hari Jumat. Surplus Perdagangan Australia melebar menjadi A$6.548 juta (US$4.321,68 juta) pada bulan Mei, melampaui prakiraan A$5.500 juta dan neraca April A$5.024 juta. Perbaikan ini disebabkan oleh penurunan impor sebesar 7,2% bulanan di Mei, membalikkan kenaikan 4,2% di April, sementara ekspor turun 2,5% setelah penurunan sebelumnya 0,6%.
Sementara itu, impor Tiongkok naik 1,8% tahunan menjadi USD 219,73 miliar di bulan Mei, meleset dari estimasi pasar yang memprakirakan kenaikan 4,2% dan turun secara signifikan dari kenaikan 8,4% di bulan April. Perubahan apa pun dalam perekonomian Tiongkok dapat berdampak pada pasar Australia karena hubungan dagang yang erat antara kedua negara.
Di Jepang, data beragam yang dirilis pada hari Senin dapat membatasi penurunan Yen Jepang. Produk Domestik Bruto (PDB) yang disetahunkan menunjukkan bahwa perekonomian Jepang mengalami kontraksi lebih kecil dari prakiraan pada kuartal pertama. PDB Jepang yang disetahunkan mengalami kontraksi 1,8% pada kuartal pertama, dibandingkan dengan penurunan sebelumnya 2,0%, sedikit melebihi prakiraan pasar yang memprakirakan penurunan 1,9%. Sementara itu, PDB (kuartalan) menyusut 0,5%, sesuai dengan data pendahuluan.