USD/INR Datar di Tengah Kenaikan Imbal Hasil Obligasi AS, Spekulasi Pemotongan Suku Bunga The Fed

• Rupee India diperdagangkan sideways pada hari Selasa di tengah sentimen yang berhati-hati.
• Imbal hasil obligasi AS yang lebih tinggi dan spekulasi yang lebih rendah pada penurunan suku bunga The Fed dapat menyeret INR lebih rendah terhadap Dolar AS.
• Data inflasi Indeks Harga Konsumen (IHK) India dan AS akan dirilis pada hari Rabu menjelang keputusan suku bunga The Fed.

Rupee India (INR) tetap datar di hari Selasa meskipun Dolar AS (USD) menguat. Kenaikan imbal hasil obligasi AS dan spekulasi yang lebih rendah pada penurunan suku bunga Federal Reserve (The Fed) setelah data ketenagakerjaan AS yang lebih kuat dari prakiraan mengangkat Greenback untuk saat ini. Meskipun begitu, harga minyak mentah yang lebih rendah dan meredanya ketidakpastian politik di sekitar pemilihan umum India dapat mendukung INR dan membatasi kenaikan pasangan mata uang ini. Selain itu, Reserve Bank of India (RBI) kemungkinan akan melakukan intervensi di pasar untuk mencegah Rupee India terdepresiasi.

Para pelaku pasar akan mengawasi Indeks Harga Konsumen (IHK) India, yang akan dirilis pada hari Rabu. Dari Amerika Serikat, IHK bulan Mei akan dirilis sebelum keputusan suku bunga The Fed. Setelah pertemuan The Fed, bank sentral AS akan memperbarui Ringkasan Proyeksi Ekonomi (SEP). Setiap pesan hawkish dari pejabat Fed kemungkinan akan mendorong Greenback terhadap para pesaingnya.

Intisari Penggerak Pasar Harian: Rupee India Menunggu Katalis Baru

• INR ditutup di 83,5050 terhadap Dolar AS, turun 0,1% dari penutupan di 83,3725 di sesi sebelumnya.
• India diprakirakan akan berekspansi sebesar 7% pada TA25 seiring dengan pemulihan pasca pandemi dalam siklus belanja modal (capex), yang didorong oleh belanja pemerintah dan permintaan real estat perumahan yang kuat, kata Tanvee Gupta Jain, kepala ekonom India di UBS Securities.
• "Kami memprakirakan Rupee akan diperdagangkan dengan sedikit bias negatif terhadap Dolar AS yang kuat di tengah meningkatnya ekspektasi penundaan penurunan suku bunga oleh Federal Reserve AS karena ketatnya pasar tenaga kerja," kata Analis Riset BNP Paribas, Anuj Choudhary.
• Pasar keuangan telah memperhitungkan hampir 47% kemungkinan penurunan suku bunga The Fed untuk pertemuan September, turun dari 68% sebelum data NFP, menurut alat CME FedWatch.
• Angka IHK utama AS diprakirakan akan menunjukkan kenaikan 3,4% YoY di bulan Mei, sementara IHK inti diprakirakan naik 3,5% YoY pada periode laporan yang sama.

Analisis Teknis: USD/INR Mempertahankan Pandangan Konstruktif dalam Jangka Panjang

Rupee India diperdagangkan datar pada hari ini. Pasangan USD/INR mempertahankan kesan bullish yang tidak berubah pada kerangka waktu harian sembari bertahan di atas batas atas saluran tren menurun dan Exponential Moving Average (EMA) 100-hari.

Dalam waktu dekat, fase konsolidasi yang diperpanjang kemungkinan akan berlanjut karena Relative Strength Index (RSI) 14-hari melayang lebih rendah menuju garis tengah 50.

Setiap aksi beli lanjutan di atas 83,55, level tertinggi 5 Juni, akan membuka jalan menuju 83,72, level tertinggi 17 April. Kenaikan yang berkelanjutan akan melihat reli ke level psikologis 84,00.

Pada sisi negatif, target penurunan pertama terlihat di area 83,30-83,35, yang menggambarkan level resistance berbalik menjadi support dan EMA 100. Terobosan pada level ini akan mengekspos level bulat 83,00, diikuti oleh 82,78, level terendah 15 Januari.