WTI Tetap Ragu-Ragu di Sekitar $78,00 Jelang IHP AS
- Harga Minyak WTI tetap stabil menjelang rilis data harga produsen AS pada hari Kamis.
- Harga Minyak mungkin melemah karena suku bunga yang lebih tinggi menghambat pertumbuhan ekonomi di Amerika Serikat.
- Harga Minyak Mentah menghadapi tantangan karena persediaan minyak mentah AS meningkat sebesar 3,7 juta barel dibandingkan penurunan sebesar 1,55 juta barel.
Harga Minyak West Texas Intermediate (WTI) tetap stabil dengan perdagangan yang tipis, kemungkinan karena antisipasi terhadap data harga produsen Amerika Serikat (AS) yang akan datang. Harga Minyak WTI berada di sekitar $78,00 per barel selama sesi Eropa pada hari Kamis.
Para pedagang Minyak telah menerima sikap hawkish yang dipertahankan oleh Federal Reserve (The Fed) AS. Federal Open Market Committee (FOMC) mempertahankan suku bunga acuan pinjaman dalam kisaran 5,25%–5,50% untuk ketujuh kali berturut-turut selama pertemuan bulan Juni pada hari Rabu, seperti yang diantisipasi secara luas. Suku bunga yang lebih tinggi dapat menghambat pertumbuhan ekonomi, yang pada gilirannya berdampak negatif pada permintaan Minyak.
Ketua The Fed Jerome Powell mengatakan dalam konferensi pers setelah keputusan The Fed bahwa sikap restriktif pada kebijakan moneter mempunyai dampak yang sudah diprakirakan pada inflasi. “Sejauh tahun ini, kami belum mendapatkan keyakinan yang lebih besar pada inflasi untuk menjamin penurunan suku bunga,” Powell menambahkan.
Di sisi penawaran, peningkatan stok minyak mentah AS memberikan tekanan pada harga Minyak. Data resmi yang dirilis oleh Energy Information Administration (EIA) pada hari Rabu menunjukkan bahwa persediaan minyak mentah AS meningkat sebesar 3,7 juta barel dalam pekan yang berakhir 7 Juni. Ini kontras dengan ekspektasi pasar yang memprakirakan penurunan 1,55 juta barel, menyusul peningkatan pada minggu sebelumnya sebesar 1,233 juta barel. Selain itu, EIA, dalam laporan bulanannya, menurunkan prakiraan pertumbuhan permintaan Minyak pada tahun 2024 sebesar 100.000 barel per hari (bph), sehingga estimasi baru menjadi 960.000 bph.
Di Timur Tengah, perhatian terfokus pada perundingan gencatan senjata di Gaza. Keberhasilan apa pun dapat meredakan kekhawatiran terhadap potensi gangguan pasokan dari wilayah penghasil Minyak. Dalam insiden terbaru yang mempengaruhi keamanan maritim, militan Houthi yang bersekutu dengan Iran mengaku bertanggung jawab atas serangan perahu kecil dan rudal pada hari Rabu. Serangan-serangan ini menyebabkan kapal pengangkut batu bara milik Yunani membutuhkan penyelamatan di dekat pelabuhan Hodeidah di Laut Merah Yaman, menurut Reuters.