USD/JPY Naik Lebih Jauh di Atas 158,00 karena Dolar AS Melanjutkan Pemulihan
- USD/JPY bergerak lebih tinggi di atas 158,00 di tengah penguatan Dolar AS.
- Dolar AS tetap menguat karena The Fed membatasi jumlah penurunan suku bunga tahun ini menjadi satu kali.
- Yen Jepang tetap rentan karena BoJ menunda rencana pengurangan operasi pembelian obligasi.
Pasangan mata uang ini USD/JPY melonjak di atas 158,00 di sesi Eropa hari Selasa. Aset ini menguat karena Dolar AS (USD) pulih dengan kuat setelah koreksi tipis. Dolar AS menunjukkan kinerja yang kuat karena para pengambil kebijakan Federal Reserve (The Fed) terus mengulangi proyeksi mereka untuk hanya satu kali penurunan suku bunga tahun ini.
Pada hari Senin, Presiden The Fed Bank Philadelphia Patrick Harker mengatakan bahwa ia melihat satu kali penurunan suku bunga acuan tahun ini jika proyeksi ekonominya berjalan sesuai dengan prakiraan, Reuters melaporkan.
Sebaliknya, pasar keuangan memprakirakan bahwa The Fed akan melakukan dua kali penurunan suku bunga di akhir tahun ini. Spekulasi pasar untuk penurunan suku bunga sebanyak dua kali tahun ini menguat setelah laporan Indeks Harga Konsumen (IHK) untuk bulan Mei menunjukkan bahwa inflasi mendingin dengan laju yang lebih cepat. Hal ini juga meningkatkan kepercayaan di antara para investor bahwa kemajuan dalam proses disinflasi telah berlanjut.
Para pengambil kebijakan The Fed juga mengakui bahwa inflasi yang rendah merupakan hal yang menggembirakan. Namun, para pejabat mengatakan bahwa mereka ingin melihat inflasi menurun selama berbulan-bulan sebelum mengumumkan penurunan suku bunga.
Sementara itu, para investor mengalihkan fokus ke data Penjualan Ritel Amerika Serikat (AS) untuk bulan Mei, yang akan dipublikasikan pada pukul 12:30 GMT (19:30 WIB). Biro Sensus AS diprakirakan akan melaporkan kenaikan Penjualan Ritel sebesar 0,3% setelah tetap datar di bulan April.
Dari sisi Tokyo, Yen Jepang terus menghadapi tekanan jual karena Bank of Japan (BoJ) telah mendorong rencana pengurangan operasi pembelian obligasi ke pertemuan bulan Juli. Hal ini memperdalam kekhawatiran akan terbatasnya ruang lingkup pengetatan kebijakan.
Minggu ini, para investor akan fokus pada data Indeks Harga Konsumen (IHK) Nasional Jepang untuk bulan Mei. IHK Nasional tahunan tidak termasuk Makanan Segar diprakirakan telah meningkat ke 2,6% dari pembacaan sebelumnya sebesar 2,2%.