WTI Bergerak di Bawah $83,50 di Tengah Ekspektasi Peningkatan Pasokan, Menantikan NFP AS
- Harga WTI melemah karena data terbaru menunjukkan bahwa OPEC meningkatkan produksi pada bulan Juni.
- Negosiasi antara Israel dan Hamas yang menunjukkan potensi perbaikan memberikan tekanan pada harga minyak.
- Nonfarm Payrolls AS diprakirakan menunjukkan penambahan 190.000 pekerjaan baru, turun dari sebelumnya 272.000.
Harga minyak West Texas Intermediate (WTI) diperdagangkan di sekitar $83,50 per barel pada saat penulisan. Harga Minyak Mentah tetap rendah karena data terbaru menunjukkan bahwa Organization of Petroleum Exporting Countries (OPEC) meningkatkan produksi pada bulan Juni untuk bulan kedua berturut-turut. Ini mengindikasikan potensi pelonggaran ketatnya pasar Minyak dalam beberapa bulan mendatang, sehingga memberikan tekanan pada harga Minyak mentah.
Di bidang geopolitik, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu memberi tahu Presiden Amerika Serikat Joe Biden pada hari Kamis bahwa ia telah memutuskan untuk mengirim delegasi untuk melanjutkan negosiasi yang terhenti mengenai kesepakatan pembebasan sandera dengan Hamas. Sumber di tim perunding Israel mengatakan bahwa ada peluang nyata untuk mencapai kesepakatan setelah Hamas membuat revisi proposal mengenai ketentuan kesepakatan, seperti dilansir Reuters. Ini dapat mengurangi ancaman pasokan dari Timur Tengah, sehingga memberikan tekanan pada harga minyak.
Permintaan minyak AS naik minggu ini karena ekspektasi permintaan musim panas yang kuat di Amerika Serikat, konsumen minyak terbesar di dunia. Menurut American Automobile Association (AAA), perjalanan selama periode ini diproyeksikan meningkat 5,2% dibandingkan tahun 2023, dengan perjalanan mobil saja meningkat 4,8% dibandingkan tahun sebelumnya, Reuters melaporkan.
Data ekonomi AS yang lebih lemah telah menimbulkan spekulasi Federal Reserve (The Fed) mungkin mempertimbangkan untuk menurunkan biaya pinjaman pada tahun 2024. Pengurangan biaya pinjaman dapat merangsang pertumbuhan ekonomi di Amerika Serikat, yang berpotensi meningkatkan permintaan Minyak dan memberikan dukungan pada harga minyak mentah.