USD/JPY Terkoreksi Sedikit di Bawah 161,00 saat Kekhawatiran Intervensi Jepang Meningkat, Fokus pada NFP AS
- USD/JPY turun sedikit di bawah 161,00 karena Dolar AS berada di bawah tekanan akibat kuatnya prospek penurunan suku bunga The Fed.
- Kekhawatiran akan intervensi BoJ untuk mendukung Yen Jepang semakin meningkat.
- Para investor menunggu laporan NFP AS untuk panduan baru terkait suku bunga.
Pasangan USD/JPY melanjutkan koreksinya hingga mendekati 161,80 di sesi Eropa hari Jumat. Aset berada di bawah tekanan karena ketakutan akan intervensi Jepang dalam domain FX karena pergerakan sepihak yang berlebihan, yang telah menyebabkan pelemahan tajam Yen Jepang dan sell-off besar-besaran Dolar AS (USD) karena spekulasi kuat bahwa Federal Reserve (The Fed) akan mulai menurunkan suku bunga mulai pertemuan September.
Yen Jepang kesulitan untuk mendapatkan kekuatan meskipun para pembuat kebijakan Bank of Japan (BoJ) telah menganjurkan pengetatan kebijakan moneter lebih lanjut. Lemahnya Yen Jepang telah mendorong ekspektasi inflasi konsumen karena ekspor Jepang menjadi kompetitif secara global, dan biaya impor meningkat secara signifikan.
Namun, kontraksi tajam dalam Belanja Rumah Tangga Secara Keseluruhan di bulan Mei telah menimbulkan keraguan terhadap jalur kenaikan suku bunga BoJ. Data ekonomi secara tak terduga turun 1,8%. Para ekonom memprakirakan daya beli rumah tangga akan tumbuh pada laju yang lebih lambat di 0,1% dari rilis sebelumnya 0,5%.
Sementara itu, meningkatnya kemungkinan The Fed akan mulai menurunkan suku bunga pada bulan September telah meningkatkan selera risiko investor. S&P 500 futures telah membukukan kenaikan nominal pada jam-jam perdagangan Asia.
Indeks Dolar AS (DXY), yang mengukur nilai Greenback terhadap enam mata uang utama, telah merosot lebih jauh dan mencatat terendah baru tiga minggu dekat 105,00. Imbal hasil obligasi Pemerintah AS 10-tahun naik ke dekat 4,36% menjelang data Nonfarm Payrolls (NFP) Amerika Serikat (AS), yang akan dipublikasikan pada pukul 12:30 GMT (19:30 WIB).
Menurun ekspektasi, 190 ribu pekerja direkrut pada bulan Juni, jauh lebih rendah dibandingkan angka pada bulan Mei 272 ribu. Tingkat Pengangguran diprakirakan tetap stabil di 4%.