Indeks Dolar AS Melonjak ke Dekat 14,30 saat Ketidakpastian Politik AS Meredam Sentimen Pasar

  • Dolar AS semakin menguat karena para pelaku pasar memprakirakan Donald Trump memenangkan pemilihan Presiden tahun ini.
  • Para investor memprakirakan The Fed akan menurunkan suku bunga sebanyak dua kali pada tahun ini.
  • Williams dan Bostic dari The Fed dijadwalkan berbicara pada hari Jumat.

Dolar AS (DXY), yang mengukur nilai Greenback terhadap enam mata uang utama, memperpanjang kenaikannya hingga ke dekat 104,30 di sesi Eropa hari Jumat setelah pemulihan tajam dari terendah hampir empat bulan di 103,65 pada minggu ini. Daya tarik Dolar AS (USD) membaik di tengah meningkatnya spekulasi bahwa Partai Republik Amerika Serikat (AS) akan mengambil alih kekuasaan dalam pemilihan presiden yang dijadwalkan akhir tahun ini.

Upaya pembunuhan terhadap Donald Trump dan ekspektasi bahwa Presiden AS Joe Biden akan membatalkan upayanya untuk terpilih kembali telah meningkatkan kemungkinan Partai Republik untuk menang dalam pemilu.

Donald Trump dikenal karena menganjurkan kebijakan perdagangan yang ketat, yang menurunkan pasokan Dolar AS di pasar global dan memperkuat daya tariknya.

Sementara itu, imbal hasil obligasi Pemerintah AS 10-tahun juga telah pulih ke dekat 4,21%. Namun, prospek yang lebih luas untuk Dolar AS dan imbal hasil obligasi masih belum pasti karena para investor melihat prospek Federal Reserve (The Fed) mulai menurunkan suku bunga pada bulan September sebagai sesuatu yang pasti.

Mendinginnya tekanan inflasi dan risiko kenaikan pada kekuatan pasar tenaga kerja AS telah mendorong spekulasi penurunan suku bunga The Fed. Menurut FedWatch tool dari CME, data nilai Federal Funds Futures 30-hari menunjukkan bahwa para pedagang telah memprakirakan penurunan suku bunga pada bulan September dan tindak lanjutnya pada bulan November atau Desember.

Pada sesi hari Jumat, Presiden Fed New York John Williams dan Presiden Fed Atlanta Raphael Bostic akan memberikan pernyataan. Para investor akan mencari petunjuk soal apakah dua ekspektasi penurunan suku bunga tepat.

Bagikan: Pasokan berita