USD/MXN Merayap Lebih Rendah ke Dekat 18,00 karena Sentimen Risk-On

  • USD/MXN melemah karena meningkatnya sentimen risiko di tengah sikap The Fed yang dovish.
  • FedWatch Tool dari CME Group mengindikasikan probabilitas penurunan suku bunga 25 basis poin pada bulan September sebesar 91,7%.
  • Trump mengklaim bahwa “Tiongkok dan Meksiko telah mengambil 68% industri otomotif kita, namun kita akan mendapatkannya kembali.”

USD/MXN mematahkan kenaikan tiga hari berturut-turutnya, diperdagangkan di sekitar 18,00 selama jam-jam Eropa pada hari Senin. Sentimen dovish di seputar sikap kebijakan Federal Reserve memberikan tekanan pada Dolar AS (USD) dan melemahkan pasangan USD/MXN. Menurut FedWatch Tool dari CME Group, pasar menunjukkan probabilitas 91,7% penurunan suku bunga sebesar 25 basis poin pada pertemuan The Fed bulan September, naik dari 90,3% pada minggu sebelumnya.

Indeks Dolar AS (DXY), yang mengukur nilai Dolar AS (USD) terhadap enam mata uang utama lainnya, melemah setelah naik selama dua hari, diperdagangkan di sekitar 104,20, yang dapat dikaitkan dengan penurunan imbal hasil obligasi Pemerintah AS. Imbal hasil obligasi Pemerintah AS bertenor 2-tahun dan 10-tahun masing-masing di 4,51% dan 4,21%.

Presiden AS Joe Biden membatalkan upayanya untuk terpilih kembali pada hari Minggu di bawah tekanan yang semakin besar dari rekan-rekannya di Partai Demokrat dan mendukung Wakil Presiden Kamala Harris sebagai kandidat dari partai tersebut untuk menghadapi Donald Trump dari Partai Republik dalam pemilu bulan November, menurut Reuters.

Terkait MXN, IMF telah merevisi prospek pertumbuhan PDB Meksiko tahun 2024 lebih rendah menjadi 2,2% dari 2,4%, dengan alasan perlambatan ekonomi, khususnya di bidang manufaktur karena berkurangnya aktivitas ekonomi AS. Ini telah menekan Bank of Mexico (Banxico) untuk mengambil sikap yang lebih akomodatif, menurut Mexico Business News.

Selain itu, komentar mantan presiden Donald Trump telah menempatkan Meksiko dalam sorotan. Trump menyatakan bahwa ia akan mengakhiri imigrasi ilegal “dengan menutup perbatasan dan menyelesaikan tembok,” dan mengklaim, “Tiongkok dan Meksiko telah mengambil 68% industri otomotif kita, namun kita akan mendapatkannya kembali.” Pernyataan tersebut, dilansir Bloomberg News, mengancam akan membuat perusahaan-perusahaan enggan melakukan relokasi ke Meksiko, yang dapat melemahkan Peso Meksiko (MXN).

Bagikan: Pasokan berita