Indeks Dolar AS Pertahankan Posisi di Bawah 104,50 meskipun terdapat Sentimen Risk-Off dan Imbal Hasil Lebih Tinggi
- Dolar AS bisa menguat karena meningkatnya penghindaran risiko pada hari Selasa.
- Perbaikan imbal hasil obligasi Pemerintah AS dapat berkontribusi mendukung Greenback.
- Wakil Presiden Kamala Harris telah mendapatkan dukungan untuk menjadi kandidat utama nominasi presiden.
Indeks Dolar AS (DXY), yang mengukur nilai Dolar AS (USD) terhadap enam mata uang utama lainnya, telah memulihkan penurunan harian, diperdagangkan di sekitar 104,30 pada jam-jam awal sesi Eropa pada hari Selasa. Imbal hasil obligasi Pemerintah AS yang lebih tinggi memberikan dukungan kepada Greenback, dengan imbal hasil obligasi Pemerintah AS bertenor 2-tahun dan 10-tahun masing-masing di 4,52% dan 4,25%, pada saat berita ini ditulis.
Dolar AS (USD) menghadapi tekanan seiring meningkatnya ekspektasi penurunan suku bunga Federal Reserve (The Fed) pada bulan September. Pekan lalu, Ketua The Fed Jerome Powell mencatat bahwa tiga data inflasi AS tahun ini "menambah keyakinan" bahwa inflasi berada di jalur yang tepat untuk memenuhi target The Fed secara berkelanjutan, yang menyiratkan bahwa penurunan suku bunga mungkin akan segera terjadi.
Selain itu, Presiden Federal Reserve Bank of New York John Williams mengatakan pada hari Jumat bahwa tren jangka panjang yang mengarah ke suku bunga netral yang lebih rendah sebelum pandemi masih berlaku. Williams menyatakan, "Estimasi Holston-Laubach-Williams saya sendiri untuk r-star di Amerika Serikat, Kanada, dan kawasan Euro berada di level yang sama seperti sebelum pandemi," seperti dilansir Bloomberg.
Dalam politik AS, Partai Demokrat mendukung Wakil Presiden Kamala Harris sebagai kandidat utama nominasi presiden. NBC News memproyeksikan Harris telah mendapatkan dukungan dari mayoritas delegasi konvensi Partai Demokrat. Ambang batas untuk mendapatkan nominasi adalah 1.976 delegasi, dan NBC mengestimasi Harris telah menerima dukungan dari 1.992 delegasi, baik melalui dukungan lisan maupun tertulis.
Para pedagang kemungkinan akan mengamati rilis data Indeks Manajer Pembelian (IMP) Global dan Produk Domestik Bruto (PDB) nanti pekan ini. Data tersebut mungkin dapat memberikan wawasan baru seputar kondisi perekonomian Amerika Serikat (AS).