AUD/USD Lanjutkan Penurunan Beruntunnya di Tengah Prospek Ekonomi Australia yang Suram
- AUD/USD jatuh ke dekat 0,6600 karena berbagai hambatan.
- Prospek ekonomi Tiongkok yang buruk, penurunan harga bijih besi, dan IMP pendahuluan Judo Bank Australia yang lemah telah sangat membebani Dolar Australia.
- Dolar AS akan mengikuti laporan inflasi PCE AS untuk bulan Juni.
Pasangan AUD/USD melanjutkan penurunannya untuk sesi perdagangan kedelapan pada hari Rabu. Dolar Australia masih berada dalam lintasan bearish karena berbagai hambatan. Prospek ekonomi Tiongkok yang lemah, penurunan harga logam-logam dasar, dan IMP pendahuluan Judo Bank yang lemah telah sangat membebani Dolar Australia (AUD).
Dolar Australia menghadapi sell-off yang intens karena prospek ekonomi Tiongkok yang buruk. Produk Domestik Bruto (PDB) Tiongkok pada kuartal kedua tumbuh lebih lemah dari yang diproyeksikan karena lemahnya permintaan dari pasar dalam negeri dan luar negeri. Kekhawatiran terhadap pertumbuhan PDB negara dengan ekonomi terbesar kedua di dunia tetap lesu menjadi mendalam setelah keputusan penurunan suku bunga yang mengejutkan oleh People’s Bank of China (PBoC) pada hari Senin dan tidak adanya langkah-langkah belanja yang signifikan pada Sidang Pleno Ketiga. Sebagai proksi untuk prospek ekonomi Tiongkok, Dolar Australia telah terpukul dalam beberapa sesi perdagangan terakhir.
Sementara itu, prospek perekonomian Tiongkok yang buruk telah mengakibatkan penurunan tajam harga logam-logam dasar. Harga bijih besi telah mencapai level terendah dalam tiga minggu. Ini membawa dampak negatif pada Dolar Australia, yang merupakan eksportir logam dasar terbesar di dunia.
Pada jam-jam awal perdagangan Asia pada hari Rabu, laporan IMP Judo Bank pendahuluan menunjukkan bahwa IMP Komposit turun ke 50,2 dari rilis sebelumnya 50,7. IMP Manufaktur sedikit membaik ke 47,4 namun kembali mengalami kontraksi. Angka di bawah ambang batas 50,0 dianggap sebagai kontraksi dalam aktivitas manufaktur. IMP Jasa berkembang pada laju yang lebih lambat ke 50,8 dari rilis sebelumnya 51,2.
Sentimen pasar yang suram juga terus memberikan tekanan pada Dolar Australia. Sementara Dolar Amerika (USD) tetap menguat karena ketidakpastian politik Amerika Serikat (AS) yang semakin dalam. Indeks Dolar AS (DXY) mempertahankan kenaikan ke dekat 104,50.
Minggu ini, para investor akan sangat fokus pada data Indeks Harga Belanja Konsumsi Pribadi/Personal Consumption Expenditure (PCE) untuk bulan Juni, yang akan dipublikasikan pada hari Jumat. Pengukur inflasi akan mengindikasikan apakah ekspektasi pasar saat ini bahwa Federal Reserve (The Fed) akan menurunkan suku bunga mulai bulan September adalah tepat.