Prakiraan Harga Perak: XAG/USD Bertahan di Atas $29,00 Menjelang Data IMP AS

  • Harga perak tetap stabil menjelang rilis data IMP AS pada hari Rabu.
  • Perlambatan ekonomi Tiongkok dapat berdampak negatif pada permintaan industri untuk Perak.
  • Aset safe-haven Perak mungkin mengalami kesulitan karena meningkatnya optimisme gencatan senjata di Timur Tengah.

Harga perak (XAG/USD) tetap di atas $29,00 per troy ons selama sesi Eropa hari Rabu. Harga logam abu-abu ini bergulat untuk melanjutkan kenaikannya karena investor menunggu sejumlah data ekonomi utama AS yang dapat menjelaskan arah kebijakan moneter Federal Reserve.

Data Indeks Manajer Pembelian (IMP) AS dijadwalkan akan dirilis di sesi Amerika Utara. Selain itu, fokus akan tertuju pada angka Produk Domestik Bruto (PDB) Tahunan (Kuartal 2), yang akan dirilis pada hari Kamis, dan laporan indeks harga Belanja Konsumsi Pribadi (Personal Consumption Expenditures/PCE) terbaru pada hari Jumat. Laporan-laporan ini diharapkan dapat memberikan wawasan baru mengenai kondisi ekonomi di Amerika Serikat.

Sementara itu, aktivitas ekonomi yang lesu di Tiongkok telah menambah tekanan jual pada Perak. Kekhawatiran terhadap lemahnya perekonomian Tiongkok semakin meningkat dengan adanya penurunan suku bunga yang tidak terduga dari People's Bank of Tiongkok (PBoC) pada hari Senin. Perak, yang sangat penting untuk berbagai aplikasi industri termasuk elektronik, panel surya, dan komponen otomotif, sangat sensitif terhadap kondisi ekonomi ini. Mengingat posisi Tiongkok sebagai salah satu pusat manufaktur terbesar di dunia, permintaan industri di negara ini untuk perak sangat besar.

India telah mengurangi bea impor emas dan perak dari 15% menjadi 6% untuk mendukung sektor manufaktur perhiasannya, yang berdampak positif pada prospek permintaan di negara konsumen emas batangan terbesar kedua di dunia ini.

Aset-aset safe haven seperti Perak dapat kehilangan beberapa permintaan dari meningkatnya optimisme seputar potensi negosiasi gencatan senjata antara Israel dan Hamas. Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu telah mengisyaratkan bahwa kesepakatan gencatan senjata, yang dapat mengarah pada pembebasan beberapa sandera di Gaza, mungkin sedang dalam proses. Netanyahu saat ini sedang berada di Washington untuk berpidato di hadapan Kongres, menurut The Associated Press.

Mesir, Qatar, dan Amerika Serikat (AS) sedang bekerja untuk menengahi kesepakatan bertahap antara Israel dan Hamas untuk menghentikan pertempuran dan mengamankan pembebasan para sandera yang tersisa. Sementara itu, di Tiongkok, faksi-faksi Palestina Hamas dan Fatah telah menandatangani sebuah deklarasi untuk membentuk sebuah pemerintahan persatuan dan menyelesaikan perpecahan yang telah berlangsung lama.

Bagikan: Pasokan berita