Presiden Joko Widodo Ungkapkan Tiga Faktor Penting di Sidang IPPP
Hari ini, Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo membuka sidang ke-2 Indonesia Pasific Parliamentary Partnership (IPPP) yang diadakan di di Hotel Fairmont, Jakarta. IPPP adalah forum inisiatif diplomasi DPR untuk melibatkan parlemen-parlemen negara-negara kepulauan di Samudera Pasifik. Tujuan utama dari penyelenggaraan Sidang IPPP ini adalah untuk memperkuat diplomasi parlemen dalam membangun kerja sama dengan negara-negara Pasifik di bidang-bidang yang menjadi prioritas bersama, menurut Ketua DPR RI Puan Maharani.
Dalam pidato sambutannya ada tiga faktor penting yang membutuhkan penanganan bersama dan segera yang disampaikan oleh Presiden Joko Widodo atau yang akrab disapa dengan Jokowi.
Pertama, terkait perubahan iklim. PBB telah memprakirakan bahwa permukaan air laut akan naik hingga 1 meter sampai tahun 2100. Hal ini ini merupakan ancaman besar bagi kawasan kita sehingga diperlukan penguatan advokasi parlemen untuk memitigasi hal ini dengan adaptasi kebijakan serta peningkatan kerjaasama infrastruktur dan lingkungan.
Kedua, terkait ekonomi biru yang merupakan potensi besar kawasan kita. Bank Dunia menyebutkan sektor ini berpotensi menyumbang hingga 10% PDB jika dikelola secara berkelanjutan sehingga diperlukan dorongan dari parlemen untuk peningkatan konektivitas kawasan serta kolaborasi dalam penegakan hukum dan konservasi sumber daya laut.
Ketiga, terkait pengembangan SDM melalui pendidikan dan pelatihan yang dilakukan secara inklusif termasuk bagi perempuan dan pemuda untuk meningkatkan produktivitas dan inovasi sehingga butuh penyusunan regulasi dari parlemen untuk mendorong kerja sama people to people membagi pengetahuan dan pengalaman yang mencakup semua lapisan masyarakat. Kita perlu terus mengembangkan kerja sama kawasan Pasifik dalam memaksimalkan potensi yang kita miliki untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.